Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CPO Terancam Dikenai Tarif Progresif di Perancis, Pemerintah Dekati Uni Eropa

Kompas.com - 15/02/2016, 21:10 WIB
Penulis Yoga Sukmana
|
EditorM Fajar Marta
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya mempererat kerjasama dengan Uni Eropa.

Siang tadi Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunai Darussalam Vincent Guerend mendatangi Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Usai pertemuan itu, Wapres menuturkan bahwa kerjasama dengan Uni Eropa sangat bermanfaat bagi Indonesia.

Salah satunya yakni terkait rencana Prancis menerapkan tarif progresif bea masuk untuk produksi minyak kelapa sawit (CPO).

"Supaya tidak terjadi seperti itu (CPO dikenai tarif progresif)," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Senin (15/2/2016).

Selain sawit, pemerintah juga berupaya agar komoditas pangan lainnya tidak dikenai tarif bea masuk tinggi, misalnya kakao.

Saat ini tutur Kalla, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Bayu Krisnamurthi sudah berada di Prancis untuk mengupayakan agar CPO tidak dikenai tarif bea masuk tinggi.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Thomas Lembong menuturkan bahwa pemerintah sedang menjajaki kerjasama perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) dengan Uni Eropa.

Rencana itu sempat mencuat namun meredup lantaran pergantian pemerintahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Presiden Jokowi.

Menurut Mendag Thomas Lembong, kerjasama perdagangan bebas dengan Uni Eropa sangat penting.

Sebab berbagai perusahaan memilih berinvestasi di negara-negara yang memiliki kerjasama perdagangan bebas dengan Uni Eropa.

Bahkan tutur Lembong, beberapa perusahaan yang hengkang dari Indonesia memilih berinvestasi di Vietnam yang sudah memiliki kerjasama dengan Uni Eropa.

Presiden Jokowi sudah memberikan tenggat waktu dua tahun untuk menyelesaikan FTA dengan Uni Eropa.

Ia berharap semua proses perundingan dengan Uni Eropa rampung pada akhir 2017.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com