Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank BUMN Hanya Mampu Danai Separuh Kebutuhan Infrastruktur Nasional

Kompas.com - 16/02/2016, 15:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah memproses pembentukan induk usaha (holding) bank pelat merah.

Menurut Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN Gatot Trihargo, holding BUMN perbankan ini ditujukan untuk memperkuat profitabilitas bank-bank BUMN.

“Bu Menteri berharap kita punya bank BUMN yang kuat, bank yang bisa menyediakan pendanaan proyek, baik yang didanai pemerintah dan swasta,” kata Gatot di Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Gatot menyebutkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) kebutuhan pendanaan untuk proyek infrastruktur BUMN mencapai Rp 5.452 triliun, hingga 2019.

Artinya, kata dia, kebutuhan untuk pendanaan infrastruktur tahunan sekitar Rp 1.000 triliun.

“Sementara kemampuan pendanaan perbankan BUMN kita hanya Rp 450 triliun per tahun,” ucap Gatot.

Itu pun, lanjut dia, sudah diperuntukan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) minimal Rp 100 triliun per tahun. Sehingga, sisa kemampuan untuk mendanai kredit korporasi hanya sekitar Rp 350 triliun.

“Artinya, bagaimana kita bisa ikut berpartisipasi? Makanya kita sangat terbuka untuk join venture dan sebagainya,” sambung Gatot.

Untuk itu, Kementerian BUMN menargetkan terbentuknya holding BUMN perbankan pada tahun 2018.

Terbentuknya holding BUMN perbankan bisa memperkuat basis pasar domestik dari 37 persen menjadi 45 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Whats New
Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Whats New
Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Smartpreneur
Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Whats New
Ada 'Jamu Manis', BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Ada "Jamu Manis", BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Whats New
Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Whats New
Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Spend Smart
Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com