Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN: Batas Bunga Deposito BUMN Diputuskan Pekan Depan

Kompas.com - 18/02/2016, 19:34 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Antara
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berharap keputusan batas atas bunga simpanan deposito milik BUMN yang disimpan di perbankan dapat ditentukan pada Senin (22/02/2016) pekan depan.

Rini, di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (18/02/2016), mengatakan pihaknya mendukung rencana ditetapkannya batas atas bunga deposito milik BUMN.

Dengan penetapan tersebut, biaya dana perbankan menjadi murah, dan selanjutnya perbankan dapat menurunkan suku bunga kredit ke nasabah.

"Tingkatnya masih dihitung jelas. Tapi targetnya (suku bunga kredit) bisa satu digit," kata dia.

Rini mengatakan, hasil keputusan mengenai batas bunga deposito itu akan berupa komitmen yang disepakati pemerintah, BUMN dan juga Bank Indonesia (BI) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution sebelumnya mengatakan batas atas bunga deposito tersebut akan dipatok tidak terlalu jauh dari laju inflasi. (Baca: APBD Disimpan di Bank, Suku Bunga Terkerek).

Seperti halnya Rini, Darmin juga enggan mengungkapkan besaran batas bunga deposito BUMN tersebut. "Tidak bisa dibilang dulu, tapi sudah ada (besarannya)," ujar dia.

Menurut dia, BUMN yang menaruh deposito dalam jumlah besar di perbankan, kerap meminta suku bunga simpanan yang tinggi, dengan kisaran dua digit.

Alhasil, perbankan yang memang berlomba mencari simpanan deposito untuk menambah pundi-pundi dana pihak ketiga (DPK),

Bank kemudian memasang suku bunga deposito yang agresif untuk menarik deposan BUMN. Pasalnya, jika perbankan kehilangan deposan BUMN maka perbankan tersebut akan mengalami kesulitan likuiditas.

Di sisi lain, tingginya bunga deposito itu memicu membengkaknya biaya dana (cost of fund) perbankan. Dengan kenaikan biaya dana, perbankan akhirnya memasang suku bunga pinjaman yang tinggi, yang akhirnya menyulitkan nasabah untuk meminjam uang dari bank.

Pemerintah, kata Darmin, melihat hal itu sebagai inefisiensi. Pendapatan bunga BUMN memang meningkat, namun dampak negatifnya melanda masyarakat yang kesulitan untuk mencari sumber pendanaan.

Untuk membahas langkah-langkah lanjutan dalam upaya mendorong penurunan suku bunga perbankan. Darmin akan membentuk tim di kantornya, yang juga beranggotakan pihak dari BI dan OJK. (Baca: BI Rate Turun, Wapres Target Pangkas Bunga Kredit ke Single Digit).  (Indra Arief Pribadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com