Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fed Diestimasi Naikkan Suku Bunga

Kompas.com - 19/02/2016, 07:43 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters
WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed) diestimasi akan menaikkan suku bunga ketimbang memangkasnya.  

Survei New York Fed yang melibatkan para primary dealer, dilakukan pada bulan lalu, yakni sebelum Fed memutuska untuk menahan kenaikan suku bunga pada 27 Januari lalu.

Pada rilis survei yang dipublikasi Kamis (18/02/2016) lalu, 75 persen primary dealer melihat peluang Fed menaikkan suku bunga, sebagian lagi memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Fed di Maret mendatang.

Sebanyak 22 primary dealer yang disurvei merupakan pihak yang melakukan perdagangan langsung dengan Fed.

Sebanyak 8 persen dari mereka melihat kebijakan Fed mendatang adalah pemangkasan suku bunga, dan tidak ada pergerakan suku bunga di 2016 pada level 17 persen.

Tapi saat ini, ada pertanda meningkatnya kekhawatiran pada kemungkinan resesi. Seperempat responden survei juga mengatakan adanya peluang kembali ke suku bunga nol dalam dua tahun mendatang.

Estimasi tersebut naik, sejak Fed melakukan survei di September 2014.

Survei ini dilakukan, seiring memuncaknya ketakutan akan turunnya ekonomi yang membuat penjualan besar-besaran di pasar saham dan mendorong Fed untuk menahan kenaikan suku bunga, setelah menaikkannya di Desember lalu.

Sementara dari polling Reuters ke para ekonom, rata-rata melihat adanya dua kenaikan suku bunga pada tahun ini. Sementara para trader melihat hanya satu kenaikan suku bunga di tahun ini.

Survei juga memperlihatkan bahwa para primary dealer melihat 14 persen peluang AS mengalami resesi dalam enam bulan mendatang. Probabilitas ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com