Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penahanan Produksi Tidak Bantu Naikkan Harga Minyak

Kompas.com - 19/02/2016, 08:11 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters
ANKARA/LONDON, KOMPAS.com - Sumber perusahaan minyak di Iran mengatakan bahwa kesepakatan penahanan produksi minyak tidak akan banyak membantu mendorong naiknya harga minyak dunia, sebab produksi minyak sudah terlalu besar.

Sebelumnya, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh dan produsen minyak lain dari Qatar, Irak dan Venezuela menggelar pertemuan di Tehran, dengan tujuan mendorong Iran menyetujui kesepakatan untuk menahan produksi minyaknya.

Kesepakatan penahanan produksi minyak sebelumnya dilakukan oleh Arab Saudi dan Rusia, yang bukan merupakan anggota persekutuan negara penghasil minyak, OPEC.

Zanganeh memilih berhati-hati memberikan statement. Dia mengatakan, Iran sebagai produsen minyak terbesar ketiga di dunia mendukung inisiatif tersebut, sebagai langkah pertama menyeimbangkan pasar dan membantu naiknya harga minyak yang mencapai level terendah dalam satu dekade.

Tapi dalam pembicaraan tersebut, Iran terpatok pada standar bahwa mereka butuh menaikkan pangsa pasar yang hilang akibat sanksi ekonomi. Iran menilai, apapun yang Iran lakukan terhadap minyaknya, dunia sudah diguyur oleh produksi minyak berlebih.

"Masalah di pasar minyak dunia adalah minyak mentah. Sesuatu harus dilakukan untuk menurunkan ekstra barel ini. Penahanan produksi bagi negara yang memiliki kebijakan produksi maksimum tidak akan membantu pasar," kata nara sumber Iran.

Nara sumber Iran kedua, mengatakan bahwa seharusnya, dalam pakta global tersebut, disebutkan bahwa negara yang sudah menaikkan produksi mereka ke level tertinggi, terutama Arab Saudi, harus menurunkan produksi mereka. Sementara Iran memproduksi minyak sesuai level sebelum sanksi ekonomi.

Pasar Minyak Tidak Tertarik

Kesepakatan Arab Saudi dan rusia untuk emnahan produksi minyaknya jadi salah satu langkah untuk menyeimbangkan pasar, terutama jika semua produsen minyak dunia menyetujui kesepakatan ini.

Tapi, ide ini ggal menarik perhatian pasar, dengan harga minyak yang masih berfluktuasi dan diperdagangkan di level 35 dollar AS per barel pada Kamis (18/02/2016).

Dorongan agar para produsen menurunkan produksi minyaknya, membuat agensi rating S&P menurunkan rating di beberapa perusahaan minyak negara pada Rabu (17/02/2016).

International Energy Agency (IEA), pengawas energi, mengatakan bahwa walaupun ada skenario optimistis bahwa negara OPEC akan menahan produksi minyak tahun ini, dunia akan terus mendorong stok minyak dalam volume besar. hal itu mendorong jumlah minyak mentah yang tidak diinginkan dalam persediaan.

Perlambatan stok minyak akan terjadi sepanjang semester II tahun ini, tapi akan terus bertambah hingga 2017.

"Dunia sudah terlanjut tergenang minyak, sangat sulit untuk melihat harga minyak naik dalam waktu dekat," kata IEA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com