Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri Sekuritas: BI Rate Turun Lagi Di Semester I Jadi 6,75 Persen

Kompas.com - 19/02/2016, 12:34 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mandiri Sekuritas mengestimasi adanya penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pada semester I 2016 ini sebesar 25 basis poin.

Dengan demikian, suku bunga acuan yang saat ini di kisaran 7 persen akan turun di level 6,75 persen.

Menurut Leo Rinaldy, analis Mandiri Sekuritas, beberapa faktor yang dapat mendorong penurunan BI rate antara lain penurunan harga BBM dan potensi deflasi dalam beberapa bulan mendatang.

Potensi deflasi menurunkan potensi inflasi jadi sekitar 4,5 persen (dibanding estimasi inflasi semula 5 persen).

Selain itu, penurunan BI rate juga didorong oleh kenaikan suku bunga Federal Reserve, bank sentral AS, sesuai ekspektasi pasar.

Faktor ketiga, yakni stabilnya kondisi rupiah yang terlihat dari rendahnya pergerakan rupiah terhadap dollar AS.

"Bank Indonesia mempertahankan tone positif," tulis Leo dalam paparan risetnya kepada KOMPAS.com, Jumat (19/02/2016). 

Inflasi diperkirakan antara 3-5 persen, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sekitar 5,2-5,6 persen dan defisit transaksi berjalan dibawah 3 persen dari PDB.

Sebelumnya, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 7 persen.

Bank Indonesia juga menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) primer menjadi 6,5 persen.

Dengan diturunkannya GWM Primer tersebut, maka akan ada tambahan likuiditas sebesar Rp 36 triliun yang dapat digunakan untuk penyaluran pembiayaan.

Dengan demikian, kredit akan bertumbuh antara 13-15 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com