Hal ini menjadi berita baik bagi perusahaan yang berkantor pusat di Melbourne, Australia, ini.
Tidak seperti rivalnya, BHP memiliki unit pengeboran minyak, yang divaluasi seharga 25 miliar dollar AS menurut UBS Group AG.
Jadi ketika harga bijih besi dan aneka tambang logam lain harganya terpuruk akibat perlambatan ekonomi China, perusahaan ini mendapatkan keuntungan dari proyeksi membaiknya harga minyak mentah dunia.
Harga saham BHP sendiri terpuruk sejak 2005 dan diestimasi akan turun 86 persen pada paparan kinerja semester I pada Selasa mendatang.
Lembaga pemeringkat Standard & Poor's bahkan mengatakan akan menurunkan penurunan rating kedua untuk BHP tahun ini. Oleh sebab itu, BHP butuh pijakan pasti.
Menurut Schroders Plc, harga minyak bisa meningkat hingga 50 dollar AS per barel dalam beberapa bulan mendatang.
Untuk itu, BHP sudah memulai mencari aset minyak untuk penambangan lepas pantai, terutama di teluk Meksiko, menurut laporan Aberdeen Asset Management Ltd.
"BHP mengikuti harga minyak dibanding bijih besi," kata Michelle Lopez, manajer investasi Aberdeen di Sydney, yang memegang 428 miliar dollar AS saham BHP.
"Jika melihat estimasi pasar besi, levelnya masih akan rendah. Oleh sebab itu ekspektasi BHP berpindah ke minyak," lanjut dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.