Sebelumnya, pemerintah telah menunjuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai operator tunggal LRT Jabodebek. Tapi menurut Jonan, penyedia sarana LRT dimungkinkan kerja sama dengan pihak di luar KAI.
“Kalau (menurut) aturan sih boleh (Adhi Karya investasi di sarana),” kata Jonan kepada wartawan usai peresmian Pelabuhan Penyeberangan Amolengo-Labuan, Konawe Selatan, Seulawesi Tenggara, Sabtu (20/2/2016).
Mantan bos KAI itu juga mengatakan, pemerintah memasrahkan kepada KAI selaku operator LRT apakah mau bermitra dengan Adhi Karya atau tidak.
Dia bilang, kerja sama antara KAI dengan pihak luar dimungkinan dengan skema bisnis biasa (business to business).
Sebelumnya, Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengatakan, dengan ikut serta dalam pembangunan sarana LRT maka proyek ini yang didanai APBN ini lebih selaras.
Kiswodarmawan juga menuturkan, partisipasi Adhi Karya dalam sarana LRT dimaksudkan agar perseroan lebih bertanggungjawab dalam proyek tersebut.
“Jujur saja kami tadi sampaikan Adhi Karya mau ikut partisipasi di sarana sebagai investor. Itu yang kami usulkan tadi,” kata Kiswodarmawan ditemui wartawan usai rapat koordinasi di Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Dia mengatakan, untuk itu perseroan akan menyiapkan sekitar Rp 10,2 triliun atau 30 persen dari total invetasi LRT. (Baca: Adhi Karya Lobi Jadi Penyedia Sarana LRT Jakarta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.