Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Margin Bunga Bersih Industri Perbankan 2015 Meningkat Tajam Mencapai 5,39 Persen

Kompas.com - 22/02/2016, 14:31 WIB
M Fajar Marta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) industri perbankan tahun 2015 mencapai 5,39 persen.

Angka tersebut melonjak tajam dibandingkan NIM perbankan tahun 2014 yang sebesar 4,23 persen.

Demikian laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dipublikasikan Senin (22/2/2016).

Kendati NIM meningkat tajam, laba perbankan tahun 2015 justru anjlok.

Total laba bersih industri perbankan tahun 2015 tercatat Rp 104,63 triliun.

Nilai tersebut turun 6,7 persen dibandingkan perolehan tahun 2014 yang sebesar Rp 112,16 triliun.

Pendapatan bunga bersih perbankan pada tahun 2015 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni tumbuh 12,4 persen menjadi Rp 308,36 triliun.

Namun, kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perbankan tahun 2015 meningkat tajam sehingga bank harus menyisihkan pencadangan yang menggerus laba.

NPL meningkat karena melambatnya perekonomian nasional dan global, yang membuat banyak perusahaan, terutama komoditas tambang yang bangkrut.

NIM perbankan tahun 2015 merupakan yang terbesar dalam tiga tahun terakhir.

Pemerintah dan OJK kini tengah menyoroti tingginya NIM perbankan. Tingginya NIM membuat suku bunga kredit sulit turun.

Ketua OJK Muliaman Hadad mengatakan, OJK akan memberikan insentif pada bank yang efisien, yang tercermin dari penurunan NIM dan bunga kredit.

(Baca : OJK Targetkan Aturan Insentif bagi Efisiensi Perbankan Rampung Bulan Depan)

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com