Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Dorong Perbankan Turunkan Marjin Bunga Bersih

Kompas.com - 22/02/2016, 18:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan untuk dapat menurunkan marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM).

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon, apabila NIM turun, maka diharapkan suku bunga kredit perbankan pun dapat menyesuaikan.

Nelson menyebut, saat ini NIM perbankan nasional masih terlalu tinggi. (Baca : Margin Bunga Bersih Industri Perbankan 2015 Meningkat Tajam Mencapai 5,39 Persen).

Untuk mendorong penurunan NIM tersebut, maka regulator tengah mengkaji dua pilihan kebijakan.

"Apakah dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) itu nantinya akan mengatur secara konkrit angkanya (NIM) atau besaran angkanya (NIM) hanya supervisory action saja," kata Nelson di Jakarta, Senin (22/2/2016).

Perbankan yang telah berhasil menurunkan NIM, kata Nelson, akan diberikan insentif antara lain kemudahan membuka jaringan kantor cabang.

Selain itu, OJK juga mempermudah perizinan produk-produk baru.

Nelson memandang, insentif tersebut dapat mendorong perbankan menurunkan biaya dana dan biaya operasional.

Sehingga, pada akhirnya akan dapat menurunkan suku bunga kredit perbankan. (Baca : Semangat Memerangi Suku Bunga Tinggi dan Kebiasaan yang Sulit Diubah).

"Suku bunga kredit itu dipengaruhi dua hal yakni eksternal dan internal. Yang kita dorong tadi dari sisi internalnya," jelas Nelson.

Di sisi lain, Nelson menekankan, efesiensi juga harus ditopang dengan faktor eksternal yakni biaya dana, dalam hal ini dana pihak ketiga (DPK).

"Suku bunga DPK juga harus turun, maka dampak efisiensi akan meningkat signifikan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com