"Kita saat ini berada pada situasi yang genting terkait pertumbuhan global dan pasar aset setelah dua atau tiga tahun berada pada situasi yang relatif tenang. Pertumbuhan ekonomi global melemah pada kuartal IV pada kisaran 2 persen dalam setahun," tulis Citigroup dalam laporannya seperti dikutip dari CNBC, Jumat (26/2/2016).
Citigroup menyebut, goncangan teranyar adalah memburuknya prospek ekonomi di negara-negara maju dan meningkatnya ketidakpastian di negara-negara tersebut, khususnya di Amerika Serikat.
Selain itu, di seluruh dunia juga terjadi pengetatan kondisi finansial.
Pada saat yang sama, fundamental tetap melemah, termasuk kekhawatiran perlambatan di China dan rezim nilai tukarnya yang tidak berkelanjutan.
Ada pula risiko regional yang meningkat, termasuk risiko keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Resesi global yang dimaksud Citigroup adalah pertumbuhan di bawah 2 persen.