Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Tersungkur, Negara Arab Hadapi Utang 94 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 28/02/2016, 20:29 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg
KOMPAS.com - Negara-negara di Arab yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) harus berjuang melunasi utang sebesar 94 miliar dollar AS dalam dua tahun mendatang.

Padahal, kawasan ini mengalami perlambatan perekonomian akibat naiknya suku bunga dan penurunan rating, menurut analisis HSBC Holdings Plc.

Negara kaya minyak yang tergabung dalam GCC harus melunasi utang senilai 52 miliar dollar AS dalam bentuk bond (surat utang) dan sebesar 42 miliar dollar AS dalam bentuk pinjaman sindikasi.

Kebanyakan utang tersebut dilakukan oleh Uni Emirat Arab dan Qatar, menurut laporan HSBC melalui email.

Negara-negara tersebut juga menghadapi masalah fiskal serta defisit transaksi berjalan sebesar 395 miliar dollar AS di akhir periode.

Simon Williams, Kepala Ekonom HSBC untuk Timur Tengah, mengatakan ekspektasi untuk memperkecil utang dengan cara membayar sebagian utang ini dengan menjual obligasi Amerika Serikat (AS) malah akan memperumit usaha untuk membayar utang yang jatuh tempo di 2016 dan 2017.

"Dengan negara Teluk sebagai pasar kredit utama, tantangan pembiayaan ulang utang akan lebih terasa dan ditambah dengan semakin ketatnya likuiditas regional, naiknya suku bunga dan turunnya rating," kata dia.

Negara yang tergabung dalam GCC saat ini memproduksi seperempat minyak dunia, harus berjuang melunasi utang setelah harga minyak dunia gagal mendaki pasca turun terendah dalam 12 tahun terakhir.

Dalam GCC, termasuk juga Aran Saudi dan Oman, juga terkena dampak dari serangkaian penurunan rating, walaupun miliaran dollar AS telah dikuras dari sistem regional perbankan di negara-negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com