Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Presiden Xi, Taipan China Kehilangan 37 Juta "Follower" Medsos

Kompas.com - 29/02/2016, 07:12 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg
KOMPAS.com - Regulator internet utama China menutup akun media sosial pensiunan pengembang properti ternama Ren Zhiqiang setelah taipan tersebut mengkritik kebijakan presiden Xi Jinping yang memperketat kontrol negara atas media.

Beberapa situs ternama termasuk Weibo dari Sina Corp, QQ dari Tencent Holdings Ltd, disuruh untuk menutup link akun ke Ren Zhiqiang pada Minggu lalu.

Cyberspace Administration of China menurut media sosial Ren dengan tuduhan "informasi ilegal" dan "memberikan dampak negatif".

Ren merupakan mantan ketua Huayuan Property Co. Dia dikenal kritis pada kebijakan pemerintah, melalui akun media sosialnya di Weibo, yang memiliki 37 juta "follower."

Dia tidak membalas pesan singkat yang meminta komen atas penutupan tersebut.

Ren sendiri merupakan teman dekat pejabat Partai Komunis Wang Qishan. Dia mengatakan kepada Bloomberg dalam sebuah wawancara tahun lalu bahwa dua orang ini sering mengadakan pembicaraan via telepon dan bertemu beberapa kali dalam setahun.

Ren pensiun sebagai ketua Hua Yuan Property di 2014 tapi tetap jadi ketua di Beijing Huayuan Haoli Investment Co.

Kritik Ren terhadap presiden Xi hadir setelah kunjungan Xi ke beberapa media ternama di Beijing dan membuat kebijakan agar para media ini merefleksikan keinginan partai dan memberikan ruang bago otoritas partai.

Cara ini digunakan presiden Xi untuk memusatkan kekuatan, bahkan dia tidak segan memenjarakan reporter, menghukum komentator internet dan memberlakukan hukum kebal terhadap partai dan pemerintahannya dari kritik.

Setelah tur presiden Xi pada 19 Februari lalu, Ren menertbitkan kritik melalui akun Weibo. Dia mengatakan, media hanya melayani partai, bukannya para pembayar pajak yang mendanai bujet mereka. Posting tersebut kemudian dihapus.

Sebelumnya, pada Agustus 2013, polisi Beijing menahan angel investor asal Amerika Serikat Charles Xue, yang berbagi kritik pada 12 juta pengikutnya di Weibo.

Xue dilepaskan setelah terbit video pengakuannya sebagai patron prostitusi dan mendorong peretasan internet pemerintah. Video pengakuannya ini ditayangkan oleh perusahaan televisi negara,  China Central Television.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com