CEO & Co-founder Tokopedia.com William Tanuwijaya menjelaskan, penetrasi e-commerce di Indonesia masih sekitar 1 persen. Sementara itu, di negara seperti China, penetrasi e-commerce sudah mencapai double digit.
Meski penetrasinya masih rendah, namun William yakin dalam waktu singkat penetrasi e-commerce Indonesia akan mencapai double digit seperti yang terjadi di China.
"Penetrasi e-commerce di Indonesia masih 1 persen, di China 13 persen dan Inggris 11 persen dari keseluruhan penduduk. Tinggal masalah waktu bagaimana (penetrasi e-commerce bisa double digit," terang William dalam konferensi pers Indonesia E-commerce Summit & Expo (IESE) di Jakarta, Senin (29/2/2016).
William menjelaskan, negara-negara dengan populasi besar memiliki beragam dorongan untuk memajukan e-commerce.
Amerika Serikat, misalnya, didorong oleh inovasi teknologi, sementara China didorong oleh manufaktur dan India oleh sumber daya manusia yang banyak dan berkualitas tinggi.
Adapun pendorong kemajuan e-commerce menurut William adalah Usaha Kecil Menengah (UKM), yang menyumbang 58 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional.
Apabila semakin banyak UKM yang menggunakan saluran e-commerce untuk menjalankan bisnis, maka semakin pesat pula perkembangan e-commerce.
"Semakin banyak UKM yang goes online, maka semakin besar pasar e-commerce Indonesia. Akhirnya, Indonesia bisa menjadi kekuatan e-commerce besar," ungkap William.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.