Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Sandang Status BUKU 2, Bank Mayora Maksimalisasikan "Bancassurance"

Kompas.com - 01/03/2016, 14:20 WIB

KOMPAS.com - Resmi menyandang status Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 alias bank dengan modal inti Rp 1 triliun sampai dengan kurang dari Rp 5 triliun seturut Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, sejak kemarin, Senin (29/2/2016), PT Bank Mayora, hari ini, Selasa (1/3/2016), resmi memaksimalisasikan program bancassurance. "Kami sudah mendapat acknowledgement (pengakuan) dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), kemarin," kata Direktur Bisnis Bank Mayora Jap Chin Ping, di sela-sela penandatanganan kerja sama Program Pension Protection pada Produk My Pension dengan Zurich Topas Life di Jakarta.

Bancassurance merupakan bentuk kerja sama antara bank dan perusahaan asuransi. Pada kerja sama itu, perusahaan asuransi menggunakan saluran penjualan bank untuk menjual produk-produk asuransinya. Produk asuransi yang ditawarkan adalah produk perlindungan sekaligus investasi untuk memenuhi kebutuhan finansial jangka panjang nasabah. (Baca: Masuk Kategori BUKU II, Bank Mayora Bersiap Ekspansi)

Hadir pada kesempatan itu adalah Direktur Kredit dan Umum Bank Mayora Tjahojo Bengawan, Presiden Direktur Zurich Topas Life Peter Huber, dan CDO Zurich Topas Life Kumaran Chinan. Lebih lanjut, Kumaran Chinan mengatakan bahwa Pension Protection yang menjadi program pihaknya akan melakukan pembayaran sisa pokok kredit nasabah Bank Mayora apabila terjadi risiko meninggal.

Peter Huber, dalam kesempatan itu, mengatakan bahwa kerja sama kedua pihak tersebut merupakan langkah awal. Pasalnya, bakal ada pengembangan kerja sama pada bidang wealth management dengan Bank Mayora.

Selain itu, Zurich Topas Life yang menjadi bagian dari Zurich Insurance Group memang menempatkan bancassurance sebagai bagian dari pendapatan usaha. Di Indonesia, kata Huber, pihaknya mematok target pendapatan hingga 50 persen dari bancassurance.

Pensiun

Sementara, terkait kerja sama tersebut, Jap Chin Ping memaparkan bahwa program kredit pensiun Bank Mayora menyasar peserta dari koperasi pensiunan pegawai negeri sipil (PNS). Sejak Januari 2016, total nasabah pensiunan mencapai 25 debitur. Nilai kreditnya mencapai Rp 2,2 miliar.

Kemudian, sampai dengan 2016 berakhir, lanjut Jap Chin Ping, pihaknya menyasar penyaluran kredit Rp 23,4 miliar. Lalu, target jumlah nasabah menjadi 760 debitur. (Baca: Naik Kelas, Bank Mayora Tetap Fokus di Bisnis Ritel)

Sementara itu, data yang disampaikan oleh Jap Chin Ping menunjukkan bahwa Bank Mayora pada 2014 jika dibandingkan pencapaian pada 2015 mencatatkan pertumbuhan aset dari Rp 4,6 triliun menjadi Rp 5,1 triliun. Pada periode sama, pertumbuhan kredit menjadi Rp 3,5 triliun dari sebelumnya, Rp 2,8 triliun. "Target kredit kami tahun ini adalah Rp 4,3 triliun," imbuhnya.

Selanjutnya, masih dalam perbandingan pencapaian 2014 dengan 2015, terdapat catatan dana pihak ketiga (DPK). Pada 2014, DPK di angka Rp 3,8 triliun. Sementara, pencapaian pada 2015 adalah Rp 4 triliun.

Bank Mayora juga mencatatkan pertumbuhan positif. Salah satunya pada pencapaian pertumbuhan laba bersih hingga 160 persen menjadi Rp 44,95 miliar pada 2015. Pada 2014, laba bersih ada di posisi Rp 17 miliar. "Target laba bersih tahun 2016 Rp 60 miliar," pungkas Jap Chin Ping.  


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com