"Jika dikoreksi dengan laju inflasi sehingga diperoleh tingkat suku bunga riil, suku bunga di Indonesia tertinggi baik untuk pinjaman maupun deposit," kata Faisal, melalui blog-nya, faisalbasri01.wordpress.com, yang ditautkan ke akun Twitter-nya, @FaisalBasri.
Suku bunga Indonesia tersebut dibandingkan dengan suku bunga di beberapa negara ASEAN dan negara BRIC (Brasil dan China) serta Afrika Selatan.
Mengerek Turun Suku Bunga https://t.co/zuacZIYLFx pic.twitter.com/14FSVaa4V1
— Faisal Basri (@FaisalBasri) February 29, 2016
Berdasarkan perbandingan tersebut, selisih antara suku bunga pinjaman dan suku bunga deposit di Indonesia bukanlah yang tertinggi, hanya 3,8 persen.
Perbedaan paling tinggi adalah di Thailand, menyusul Filipina, masing-masing 4,8 persen dan 4,3 persen. Suku bunga terendah adalah Malaysia (1,6 persen). Vietnam di posisi kedua sebesar 2,9 persen.
Menurut dia, negara-negara ASEAN yang menikmati suku bunga rendah disebabkan setidaknya oleh dua faktor.
Pertama, beberapa negara ASEAN telah berhasil melakukan konsolidasi perbankan. Yang paling berhasil adalah Singapura, lalu Malaysia. D
Dengan konsolidasi, modal semakin kuat dan tercapai keekonomian skala (economies of scale), sehingga efisiensi meningkat.
Menurut dia, bagaimana mau konsolidasi kalau bank-bank pemerintah saja tidak kunjung terkonsolidasikan. Padahal tidak ada perbedaan karakteristik antara Bank Mandiri dan Bank BNI.
"Sepatutnya kedua bank itu digabung secepatnya," tulis Faisal.
Kedua, pasokan kredit relatif besar, sehingga memunculkan persaingan yang lebih ketat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.