Selama 2015, kinerja penyaluran kredit korporasi tumbuh paling tinggi, mencapai 17,2 persen.
Posisi kredit korporasi per 31 Desember 2015 mencapai Rp 141,3 triliun. Pada tahun sebelumnya, kredit korporasi sebesar Rp 120,5 triliun dan pada 2013 hanya Rp 103 triliun.
Jahja menjelaskan, ada dua faktor pendorong pertumbuhan kredit korporasi di tahun 2015.
Pertama adalah kebijakan penilaian kembali aktiva tetap atau revaluasi aset di penghujung Desember 2015.
Akibatnya, banyak perusahaan harus membayar pajak untuk tambahan aset. "Nah itu semua membutuhkan pinjaman," ucap Jahja.
Kedua, Jahja mengatakan saat ini banyak perusahaan yang mulai tidak nyaman meminjam dalam bentuk mata uang dollar AS dari bank luar negeri.
"Mereka membayar lunas dollarnya di luar negeri, lalu sebagai gantinya mereka pinjam dari BCA. Itu yang menyebabkan kredit korporasi meningkat," ujar Jahja.
Pertumbuhan kredit korporasi yang signifikan turut mendorong perolehan laba BCA.
(Baca : BCA Bukukan Laba Rp 18 Triliun, Tumbuh 9,3 Persen)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.