Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF: Ekonomi Dunia Berisiko Tergelincir

Kompas.com - 10/03/2016, 13:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber bbc.co.uk

WASHINGTON, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan ekonomi global kini menghadapi risiko tergelincir. Deputi Direktur IMF David Lipton menyerukan kepada seluruh negara segera melakukan tindakan guna menggenjot permintaan global. "Jelas kita berada pada titik itu. Pantauan terakhir IMF terhadap perekonomian global sekali lagi menunjukkan titik pelemahan," ujar Lipton di Washington DC, Amerika Serikat.

Komentar IMF ini muncul setelah data perdagangan China yang lebih rendah dari prediksi, menunjukkan bahwa ekspor pada  Februari anjlok dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Dengan demikian, permintaan global dan indikator ekonomi global secara umum dapat diprediksi.

Sebelumnya, IMF telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,4 persen. Bulan lalu, IMF telah menyerukan kepada pemimpin dunia bahwa ekonomi global sangat rapuh. Lantaran itulah,  dunia perlu melakukan serangkaian upaya guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dalam laporan yang dirilis saat pertemuan G20 di Shanghai, China beberapa waktu lalu, IMF menyatakan G20 harus merencanakan program stimulus secara terkoordinasi seiring perlambatan ekonomi global dan dapat terganggu lebih lanjut karena turbulensi pasar, fluktuasi harga minyak, dan konflik geopolitik. "Kesulitan untuk meningkatkan pertumbuhan terjadi pada negara maju. Risiko pelemahan lebih terlihat dibandingkan kondisi sebelumnya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan aksi kebijakan yang lebih kuat dan konkret," jelas Lipton.

Lipton pun menyatakan, risiko pelemahan ekonomi global telah meningkat. Hal ini sejalan dengan kondisi pasar finansial yang rapuh dan harga komoditas dunia yang masih saja rendah, yang menciptakan kekhawatiran lebih lanjut terhadap "kesehatan" ekonomi dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com