Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Bitung, Wapres Sorot "Hilangnya" Pasokan Ikan

Kompas.com - 19/03/2016, 11:34 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

BITUNG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan peninjauan ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (17/3/2016).

Kali ini, Wapres menemukan ironi. Bagaimana tidak, Bitung yang terkenal sebagai kota pemasok ikan, kini justru kekurangan pasokan ikan.

Alhasil, Kota Cakalang itu sampai harus impor ikan untuk memenuhi kebutuhan produksi industri pengolahan ikannya. 

"Mestinya tidak kekurangan (pasokan ikan)," ujar Kalla di dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung.

Wakil General Manager PT Delta Pasific Indotuna Cholid Alkatiri mengatakan, kurangnya pasokan ikan di Bitung terjadi bukan karena stok ikan di laut tidak ada, tetapi karena minimnya nelayan yang melaut.

Sejak penerapan kebijakan moratorium kapal eks asing dan pelarangan bongkar muat hasil tangkapan ikan di tengah laut (transhipment) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, ratusan kapal nelayan di Bitung tidak bisa beroperasi.

Selama ini, kebanyakan kapal-kapal yang digunakan nelayan Bitung untuk mencari ikan merupakan kapal eks asing.

"Sejak moratorium, ikan banyak tapi yang nangkap enggak ada," kata Cholid.

Wapres pun meminta agar ada sinkronisasi peraturan sehingga kebijakan moratorium kapal eks asing dan pelarangan transhipment tidak menghambat ekonomi di Bitung.

"Jadi jangan karena penyesuaian itu maka menghambat secara keseluruhan, mengakibatkan pendapatan negara dan daerah turun, pengangguran tinggi, kemiskinan naik. Ini harus Pak Gubernur (Sulawesi Utara) yang tanggung jawab bicarakan. Pak Dirjen (Kementerian Kelautan dan Perikanan) kasih instruksi semua. Disegerakan," kata Wapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
'Buka-bukaan' Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

"Buka-bukaan" Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Spend Smart
BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

Whats New
Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
IHSG 'Bullish,' Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG "Bullish," Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com