Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Kapal Pencuri Ikan "Diganggu", Susi Bakal Panggil Dubes China

Kompas.com - 20/03/2016, 20:16 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berencana memanggil Duta Besar China di Indonesia untuk menjelaskan tindakan kapal coastguard China yang menabrak KM Kway Fey 10078, pada Minggu dini hari (20/3/2016).

Padahal waktu itu, kapal yang ditangkap oleh KP Hiu 11 itu tengah dalam pengawasan lantaran diduga masuk perairan Indonesia, dan hendak ditarik ke Natuna.

"Rencana, hari Senin (21/3/2016) kita akan panggil Dubes China untuk membicarakan persoalan ini," kata Susi kepada wartawan dalam konferensi pers di kediamannya, Jakarta, Minggu (20/3/2016).

Selain itu, dia juga mengatakan akan melayangkan surat kepada Presiden RI, Joko Widodo, serta Menko Polhukam, Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan Menteri Luar Negeri tentang insiden yang terjadi Sabtu malam hingga Minggu dini hari.

Susi menambahkan, pada Minggu pagi tadi pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, agar permasalahan tersebut diupayakan diselesaikan secara diplomatik.

"Meminta Kementerian luar negeri untuk protes keras secara diplomatik atas sikap arogansi dari coastguard China," ujar dia.

Sebagai informasi, KP Hiu 11 melakukan upaya penangkapan KM Kway Fey 10078, sebuah kapal pelaku penangkapan ikan ilegal asal China, di Perairan Natuna, pada Sabtu (19/3/2016).

Proses penangkapan tidak berjalan mulus, lantaran ada campur tangan dari kapal coastguard China, yang secara sengaja menabrak KM Kway Fey 10078. Hal itu diduga untuk mempersulit KP Hiu 11 menarik masuk KM Kway Fey 10078. (Baca: Penangkapan Pencuri Ikan di Natuna "Diganggu" Kapal China)

Kejadian terulang

Susi mengatakan kejadian lepasnya KM Kway Fey 10078 karena 'diselamatkan' kapal coastguard China bukan kali ini saja terjadi. "Kejadian serupa pernah terjadi 2013," kata Susi.

Singkat kronologisnya, pada hari Selasa (26/3/2013) pukul 06.00 WIB, KP Hiu Macan 001 berhasil menghentikan KIA RRC 58081 dengan bobot kapal 150 GT, dan jumlah awak kapal sembilan orang.

Kapal tersebut tertangkap tangan sedang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkapan trawl dan dikawal menuju Satker PSDKP Natuna.

Kemudian, pada pukul 10.10 wib, kapal patroli Nanfeng mengejar iringan kapal pengawas dan KIA 58081. Lima belas menit berselang, dari arah Timur terlihat kapal patroli RRC 310 yang berbobot lebih besar dari kapal Nanfeng mengejar dengan kecepatan tinggi.

Selanjutnya, kapal patroli RRC 310 dengan persenjataan lengkap menghubungi KP Hiu Macan 001 menggunakan radio VHF di channel 16, meminta agar kapal ikan RRC 58081 segera dilepaskan dalam waktu 30 menit.

Akhirnya, pada pukul 11.35 WIB, kapal ikan RRC 58081 dilepaskan dengan pertimbangan keselamatan awak kapal (pengawas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com