KOMPAS.com – Merujuk data sensus penduduk yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2010, jumlah penduduk Indonesia sekitar 241 juta orang. Namun, dari jumlah itu baru kisaran 60 juta orang yang tercatat memiliki rekening di bank. Padahal, industri perbankan Indonesia mencatat pada 2015 ada 175 juta rekening. Kok bisa?
Publikasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2015 menyatakan, ada banyak nasabah perbankan Indonesia memiliki lebih dari dua rekening. Kemiskinan juga tidak tepat menjadi alasan mereka tak punya rekening, karena data BPS pada September 2015 menyebutkan, penduduk yang masuk kategori miskin "hanya" 28 juta orang.
Artinya, banyak orang Indonesia tidak memiliki rekening di bank bisa jadi lebih terkait dengan perilaku menabung mereka.
"(Hasil) survei menentukan ada tiga alasan kenapa orang tidak punya rekening," ujar Sales and Management Head PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Muhammad Reza, seperti dikutip Kompas.com pada Minggu (14/2/2016).
Alasan pertama, sebut Reza, orang-orang yang tak punya rekening itu memang tak memiliki sisa uang untuk ditabung.
"(Mereka juga) berpikir menabung di bank ada setoran minimalnya," kata Reza.
Mereka juga berpikir, lanjut Reza, memiliki rekening tabungan di bank akan memakan biaya banyak. Sudah begitu, prosedur membuat rekening tabungan pun masih dianggap rumit.
Literasi keuangan
Bentuk pilihan cara "menabung" di masyarakat juga beragam, selain membuka rekening tabungan. Ada yang menyimpan uang di bawah bantal atau di dalam lemari pakaian, sementara yang lain menggunakan kelebihan uang untuk membeli logam mulia sebagai "tabungan".
Meski banyak orang—kebanyakan di lingkungan pedesaan—yang masih takut uangnya dicuri "babi ngepet"—salah satu mitos di masyarakat—, kurangnya literasi mengenai pentingnya memilliki rekening tabungan di bank adalah penyebab orang menabung memakai cara lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.