Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan Arab Saudi pun Kini Mulai Lirik Energi Terbarukan, Selain Minyak

Kompas.com - 21/03/2016, 08:16 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg
KOMPAS.com - Arab Saudi bersiap untuk menyambut energi terbarukan selaim energi fosil, untuk mempersiapkan diri pada masa dimana dunia tidak lagi membutuhkan energi dari minyak bumi.

Eksportir minyak mentah terbesar dunia tersebut fokus pada energi terbarukan seperti energi matahari, untuk mempersiapkan era ekonomi pasca minyak.

Hal itu disebutkan oleh Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi pada konferensi di Berlin, Kamis.

Namun, dia tidak mengharapkan era redupnya minyak akan terjadi secepatnya, dia mengestimasi bahan bakar fosil masih akan dibakar oleh banyak usaha di dunia hingga 50 tahun mendatang.

"Saya tidak terfikir ada negara ideal lain untuk energi terbarukan selain Arab Saudi, yang memiliki cahaya matahari berlimpah dan banyak lahan berpasir, yang mana dibutuhkan untuk panel surya," kata al-Naimi.

Studi dari kerajaan ini dan negara lain adalah mencari alternatif energi, sebagai bagian untuk berpindah dari energi migas, lanjut dia.

Bukan pertama kalinya pimpinan OPEC secara de facto ini memberikan sinyal bahwa pemerintahan mereka khawatir dengan dampak pemanasan global akibat bahan bakar fosil. Mereka pun mempersiapkan langkah, menyambut era paska minyak.

Pada konferensi iklim di Paris Mei tahun lalu, al-Naimi mengatakan Arab Saudi berencana untuk mengekspor energi listrik dalam jumlah besar dari panel surya dalam beberapa dekade mendatang.

Sebelumnya, proposal untuk menjual sejumlah saham pada aset di Saudi Arabian Oil Co diumumkan oleh Deputi Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada awal Januari lalu. 

Rencana ini mendorong spekulasi bahwa turunnya harga minyak telah mengintensifikasi rencana Arab Saudi untuk melakukan diversifikasi perekonomiannya.

Negara ini berencana menginstalasi 54 gigawatts energi bersih pada 2040 menurut Bloomberg New Energy Finance.

Energi terbarukan akan berkontribusi sekitar 14 persen dari konsumsi energi global dan akan mencapai 19 persen di 2040, menurut International Energy Agency yang berbasis di Paris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com