Direksi XL Axiata enggan menyebutkan perusahaan mana saja yang meminati menaranya tersebut. Menurut direksi, posisi terakhir ada tujuh pemain yang kemungkinan besar akan masuk tahap penawaran (lelang) akhir.
"Sejauh ini hanya itu yang bisa saya bagi informasinya,” ungkap Director & Chief Strategic Transformation Office XL Axiata Willem Lucas Timmermans, di Jakarta, Senin (21/3/2016).
Sekadar diketahui, tender menara tahap II yang tengah dilakukan XL Axiata diperkirakan tidak hanya menyajikan persaingan antara pemain lokal, tetapi juga perusahaan asing.
Analis Bahana Sekuritas sebelumnya memprediksi pelepasan unit menara akan mendorong fundamental keuangan XL Axiata menjadi lebih baik.
Penjualan aset menara sendiri digunakan XL Axiata untuk melakukan pembayaran utang.
Kajian dari analis Bahana Sekuritas mengkalkulasi jika XL melepas 2.500 menara dengan nilai sekitar Rp 1,6 miliar akan ada dana segar masuk sekitar Rp 4 triliun.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, pada sebuah kesempatan tatap muka di Kompas.com menyebutkan bahwa Kementerian mendorong adanya sharing infrastruktur pada bisnis telekomunikasi di Indonesia.
Dengan demikian, sudah tidak menjadi tren jika perusahaan telekomunikasi juga membangun, memiliki dan mengoperasionalkan sendiri menara telekomunikasinya sebab ongkos operasionalnya akan besar dan berpengaruh ke belanja modal perusahaan.
"Setelah infrastructure sharing, kami akan dorong frequency sharing. Hal ini akan menghemat ratusan juta dollar di industri telekomunikasi," kata dia.
DNI Bisnis Menara
Bisa masuknya pemain asing tak bisa dilepaskan dari isu perubahan di Daftar Negatif Investasi (DNI) bisnis menara yang belum diputus pemerintah.
Sejumlah kabar menyebutkan jika Kementerian Komunikasi dan Informatika mengizinkan perusahaan asing masuk ke bidang usaha menara telekomunikasi dengan kepemilikan 49 persen pada 2017 mendatang.
Sementara dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, pemerintah masih menutup kesempatan investor asing masuk dalam bisnis menara.
Pemerintah hanya mengizinkan investor lokal menguasai 100 persen saham perusahaan menara. Usulan DNI memang telah masuk ke Presiden sejak Februari 2016, tetapi belum keluar dalam bentuk Peraturan Presiden.
Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin sebelumnya menjelaskan, dalam melepas menara perseroan tak hanya menjadi pembeli, tetapi mitra yang ideal, sehat, dan kuat.
“Kami ini bukan jual putus. Itu menara kan di-lease back. Jadi cari partner yang ada nilai tambah,” kata dia. (Sanusi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.