Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Belum Untung, AP II Berkomitmen Kembangkan Bandara Silangit

Kompas.com - 22/03/2016, 17:21 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

TAPANULI UTARA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II menyatakan komitmennya untuk mengembangkan Bandara Silangit untuk menjadi pintu gerbang wisatawan ke Danau Toba.

General Manager Bandara Silangit Hotasi Manalu mengungkapkan pendapatan Bandara Silangit pada tahun lalu masih sekitar Rp 150 juta, sedangkan pengeluaran sebesar sekitar Rp 7 miliar.
(Baca : Bandara Silangit Dibuka, AP II Siap Sambut Wisatawan yang Datang ke Danau Toba)

"Namun kami optimistis pendapatan bisa meningkat seiring dengan pengembangan bandara Silangit dan bertambahnya penerbangan," ujarnya Selasa (22/3/2016).

Saat ini besaran airport tax yang dikenakan kepada setiap penumpang Rp 8.000.

Perseroan akan melakukan penyesuaian besaran tersebut jika diperlukan.

Pengembangan yang dilakukan meliputi landasan pacu dan terminal penumpang.

Sementara itu, Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi menyebutkan investasi yang disiapkan untuk pengembangan Bandara Silangit sebesar Rp 165 miliar.
(Baca : Kembangkan Bandara Silangit, AP II Siapkan Rp 135 Miliar)

"Selain dari AP II, Airnav juga akan bangun tower untuk pengaturan lalu lintas pesawat. Sehingga, pesawat tipe Boeing 737 akan bisa mendarat di bandara Silangit," kata Budi.

Untuk saat ini, maskapai yang telah menerbangi Bandara Silangit adalah Garuda Indonesia, Wings Air, serta Susi Air.

Ke depan, maskapai yang telah menyatakan minatnya terbang ke bandara ini adalah Batik Air dan Sriwijaya Air.
(Baca : Sriwijaya Air dan Batik Air Akan Layani Penerbangan Langsung ke Danau Toba)

Kompas TV Pemerintah Siap Kembangkan Bandara Silangit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'OutSourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "OutSourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com