Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Peran Strategis, Mahasiswa Jadi Sasaran Ditjen Pajak

Kompas.com - 28/03/2016, 18:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong pemahaman pajak di kalangan mahasiswa.

Mahasiswa dinilai memiliki peran strategis dalam menggenjot penerimaan pajak di masa depan.

Peningkatkan pemahaman pajak di kalangan mahasiswa dituangkan dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara DJP Kemenkeu dan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), pada Senin (28/3/2016).

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menuturkan, mahasiswa miliki peran strategis karena merupakan calon-calon pekerja.

Karenanya, pemahaman tentang pajak perlu ditanamkan sejak di perguruan tinggi.

"Maka saya katakan penting kerjasama dengan Menristekdikti, karena pelajaran pajak tidak mudah. Saya yang ekonomi tahu (soal) pajak hanya makronya saja. Pajak bukan hal yang mudah," ucap Bambang dalam konferensi pers usai penandatanganan MoU.

Apalagi kata dia, mahasiswa dari luar fakultas ekonomi, yang notabene tidak pernah bersentuhan dengan materi soal pajak.

Tak heran, sambung Bambang, banyak profesional yang membayar pajak dengan tidak benar, atau tidak sesuai dengan yang seharusnya dibayarkan.

"Maka sekarang banyak profesi seperti dokter, akuntan, arsitek atau lawyer yang bayar pajak terutama pribadinya belum tepat," imbuh Bambang.

Selain sebagai calon pekerja ataupun pemberi kerja, mahasiswa juga dapat menyebarluaskan pemahaman soal pajak, yang sudah didapatkannya dari bangku kuliah.

"Saya juga harapkan mahasiswa dengan pemahaman mengenai pajak yang lebih baik, bisa menyadarkan orang tuanya masing-masing. Karena saya yakin, di antara orang tua mahasiswa tersebut ada yang tidak bayar pajak. Saya harap anaknya bisa memberikan penyadaran kepada orang tua," jelas Bambang.

Lulus Langsung Dapat NPWP 

Menristekdikti M Nasir mengatakan, pemahaman tentang pajak di kalangan mahasiswa ke depan bisa didesain dalam kurikulum.

"Saya sambut baik adanya MoU ini untuk meningkatkan pemahaman tentang pajak bagi anak-anak Indonesia khususnya mahasiswa, karena mereka lah pembayar pajak potensial di masa depan," ucap Nasir.

Malah, Nasir meminta DJP untuk memberikan kemudahan bagi lulusan mahasiswa, di mana begitu lulus dari perguruan tinggi, mereka langsung mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

"Kalau pekerjaannya masih nol, paling tidak dia sudah zero pada laporan," ucap Nasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com