Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Tidak Perlu Khawatir Harga Jagung Anjlok

Kompas.com - 29/03/2016, 11:59 WIB
Andi Hartik

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Menjelang musim panen jagung, petani tidak perlu khawatir lagi harga jagung bakal anjlok.

Sebab, jagung petani nantinya akan dibeli Bulog jika harga pasaran jagung berada dibawah Rp 3.150 per kilogram.

Hal itu disampaikan oleh Kasubdit Jagung pada Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Bambang Sugiharto saat menghadiri Panen Raya Jagung Hibrida di Desa Banjarimbo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (29/3/2016).

"Jadi kita pemerintah akan menugaskan Bulog untuk membeli jagung petani jika harganya sedang di bawah," katanya.

Dijelaskan Bambang, peraturan soal kebijakan tersebut saat ini sedang dibahas di Kementerian Koordinator Perekonomian.

Kebijakan itu akan ditetapkan sesegera mungkin karena di berbagai daerah sudah memasuki musim panen.

"Sekarang sedang dibahas di Menko Perekonomian. Dalam waktu dekat ini ditetapkan. Tidak mungkin ditetapkan setelah panen raya. Tapi Bulog sekarang sudah mulai beli meski peraturan belum ditetapkan," paparnya.

Menurutnya, kebijakan tersebut dibuat untuk menjamin harga jagung bagi petani.

Dengan begitu, petani tidak ragu lagi untuk meningkatkan produktifitas jagung.

"Biar petani mendapat jaminan harga. Supaya petani tetap semangat meningkatkan produktifitas jagung," jelasnya.

Sementara itu, kebutuhan jagung secara nasional masih kurang.

Bambang menyebut, kebutuhan jagung nasional mencapai 21 juta ton per tahun.

Sementara pada tahun 2015 hanya terpenuhi sebanyak 19,6 juta ton.

Pada tahun 2016, pemerintah menargetkan produktifitas jagung secara nasional mencapai 24 juta ton.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf meminta pemerintah untuk menjaga stabilitas harga jagung saat musim panen.

"Biasanya kalau sedang panen, harga jagung kita turun. Kita berharap pemerintah pusat dengan kebijakannya mohon untuk distabilkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com