Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Harga BBM akan Diumumkan Hari Ini?

Kompas.com - 29/03/2016, 13:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah rencananya akan mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak jenis premium dan solar pada Selasa (29/3/2016) hari ini. Walau penurunan harga BBM kali ini diperkirakan tidak akan terlalu signifikan.

(Baca: Pemerintah akan Turunkan Harga BBM pada April)

Menteri Koordinator bidang Ekonomi Darmin Nasution menuturkan, harga baru yang rencananya diumumkan hari ini akan mempertimbangkan pergerakan harga minyak dalam tiga bulan ke depan, sehingga nilainya tidak sama dengan nilai keekonomian BBM. "Gap-nya kecil, saya tidak mau sebut angka, tapi tidak besar," ujarnya, Senin (28/3/2016).

Sebelumnya dalam rapat  koordinasi terkait penyesuaian harga BBM, pekan lalu, pemerintah telah memastikan akan menurunkan harga BBM mengikuti perkembangan harga minyak mentah dunia.

Namun, penurunan harga BBM tidak akan terlalu besar, sebab masih di atas harga keekonomian BBM. Penurunan harga BBM jenis premium juga dipastikan tidak lebih dari Rp 1.000 per liter.

Pemerintah beralasan penurunan harga yang tidak terlalu besar untuk antisipasi jika dalam waktu dekat harga minyak dunia kembali naik.

Pemerintah tidak mau rugi jika harga minyak dunia naik yang kemudian diikuti kenaikan harga BBM di dalam negeri. Rencananya harga BBM baru akan berlaku efektif 1 April.

Selain itu Darmin juga beralasan, bahwa pemerintah tidak ingin fluktuasi penurunan dan kenaikan harga BBM direspon secara berlebihan oleh masyarakat. Sebab ketika turun, dampaknya terhadap penurunan harga kebutuhan pokok juga tidak terlalu besar. Inilah sebabnya gap antara harga keekonomian dan harga BBM baru dijadikan bumper.

Pengamat perminyakan Universitas Trisakti Pri Agung Rachmanto berpendapat, penurunan harga BBM yang paling tepat adalah antara Rp 500-Rp 1.000 per liter. Saat ini harga BBM jenis premium adalah sebesar Rp 7.050 per liter sedangkan jenis solar Rp 5.650 per liter.

Pri Agung setuju jika pemerintah menetapkan harga premium dan solar di atas harga keekonomian. Pertimbangannya, harga minyak berfluktuasi, sehingga jika ditetapkan sama dengan harga keekonomian saat akan sangat riskan.

Dia melihat dalam rentang waktu 3 bulan ke depan, harga minyak akan bergerak di bawah 40 dollar AS per barrel. Sementara tiga bulan terakhir harga minyak menyentuh 27 dollar AS per barrel.

Pengamat energi Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmi Radhi berharap pemerintah menurunkan harga BBM sesuai keekonomiannya agar menimbulkan efek gulir ke sektor lain.

Dia menghitung, saat ini harga keekonomian premium adalah Rp 5.250 per liter. Harga itu sudah memperhitungkan biaya distribusi dan keuntungan Pertamina. (Asep Munazat Zatnika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com