Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggenjot Jumlah Ideal Pelaku Wirausaha Indonesia

Kompas.com - 30/03/2016, 19:28 WIB


KOMPAS.com - Jumlah pelaku wirausaha di Indonesia hingga kini masih belum mencapai angka ideal yakni dua persen dari jumlah penduduk Indonesia. Data terkini dari Global Entrepreneurship Monitor (GEM) menunjukkan bahwa Indonesia baru memunyai sekitar 1,65 persen pelaku wirausaha dari total jumlah penduduk 250 juta jiwa.

Data itu juga menunjukkan bahwa jumlah yang dimiliki Indonesia tertinggal ketimbang tiga negara di kawasan Asia Tenggara yakni Singapura, Malaysia, dan Thailand. Ketiganya mencatatkan angka 7 persen, 5 persen, dan 3 persen dari total jumlah penduduk masing-masing.

Kendati begitu, masih menurut GEM, hasrat rakyat Indonesia untuk menjadi pelaku wirausaha menduduki posisi kedua. Posisi ini cuma satu level di bawah Filipina.

Sementara, negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang bahkan memiliki jumlah pengusaha lebih dari 10 persen dari jumlah populasi.

Berangkat dari data-data tersebut, sebagaimana pandangan Presiden Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) Ridwan Djamaluddin pada pergelaran "IA ITB Presidential Lecture" di Kampus ITB, Bandung, hari ini, pihaknya memunyai tujuan sama yakni meningkatkan jumlah pelaku wirausaha di Tanah Air. Kegiatan satu hari ini menyasar alumni ITB. Pembicara tamu dalam kesempatan itu adalah Presiden Asosiasi Alumni Massachusetts Institute of Technology (MIT), perguruan tinggi teknik di Amerika Serikat, John Crisholm.

Catatan menunjukkan, Crisholm sendiri merupakan sosok yang berpengalaman selama tiga dekade sebagai pelaku wirausaha berbasis teknologi. Khususnya, di bidang pemasaran dalam jaringan (online marketing).

Ridwan mengatakan dirinya berharap sisi wirausaha kian meningkat di Indonesia. Termasuk di sini adalah alumni ITB. Baginya, mereka harus bisa menjadi agen perubahan dengan berkontribusi ke daerah-daerah melalui investasi dan kerja sama usaha maupun meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) daerah, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com