Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capai Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Investasi Perlu Tumbuh 8,8 Persen

Kompas.com - 30/03/2016, 20:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mencapai pertumbuhan ekonomi tujuh persen, maka dibutuhkan pertumbuhan investasi 8,8 persen per tahun disertai peningkatkan produktivitas sumber daya manusia.

Demikian disampaikan Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Muliaman D Hadad dalam dialog publik yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

"Dibutuhkan pertumbuhan investasi 8,8 persen disertai peningkatkan produktivitas, agar 2016-2019 dapat capai pertumbuhan ekonomi 6,4 persen atau 7 persen pada akhir 2019. Kalau tidak, pertumbuhan ekonomi akan bergerak pada range lebih terbatas 4 persen sampai 5 persen," kata Muliaman.

Dia mengatakan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berdayakan saing, maka pemerintah perlu menjaga stabilitas ekonomi makro melalui stabilitasi harga khususnya harga makanan dan pengelolaan APBN yang sehat dan dipercaya.

Muliaman menekankan, tidak hanya investasinya saja yang tumbuh. Melainkan efisiensi penggunaan investasi itu sendiri. Sebab, jika investasi yang masuk tidak digunakan secara efisien, maka investasi yang masuk tidak akan mengatrol pertumbuhan ekonomi.

"Dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan investasi nampaknya tidak diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang sepadan. Ada indikasi adanya inefisiensi dalam pemanfaatan modal. ICOR (Incremental Capital Output Ratio) terus mengalami peningkatkan," ucap Muliaman.

Selain investasi, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu juga memandang, di era digital ini akan ada perubahan mendasar dalam pola dan transaksi. Peningkatkan kapasitas sumber daya manusia karenanya juga perlu dilakukan.

"Kami melihat peningkatan produktivitas SDM dapat ditempuh dengan upaya absorbsi, imitasi, difusi, adaptasi, dan transfer teknologi, serta pengetahuan yang ada di pasar global," kata dia.

Kompas TV Jokowi: DPR Tidak Usah Produksi UU Terlalu Banyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com