Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Inflasi Maret 2016 Capai 0,19 Persen

Kompas.com - 01/04/2016, 11:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) per Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen.

Dengan demikian inflasi dari Januari-Maret 2016 atau inflasi tahun kalender 2016 mencapai 0,62 persen. Adapun inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 4,45 persen.

Kepala BPS Suryamin menuturkan, inflasi Maret 2016 cukup terkendali lima tahun terakhir. Meskipun pada Maret 2011 indeks harga konsumen pernah mencetak deflasi 0,32 persen.

Pada Maret 2012 terjadi inflasi 0,07 persen, dan inflasi pada Maret 2013 bahkan mencapai 0,63 persen. Sementara itu pada Maret 2014, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen dan pada Maret 2015 inflasinya 0,17 persen.

"Inflasi Maret cukup terkendali, karena dari 58 kota IHK yang mengalami inflasi, hanya satu kota yang inflasinya di atas 1 persen, yaitu Bukittinggi (1,18 persen)," tutur Suryamin dalam paparan, Jumat (1/4/2016).

Sementara itu sebanyak 24 kota IHK mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan (1,22 persen).

Suryamin menuturkan, inflasi komponen inti Maret 2016 tercatat sebesar 0,21 persen. Sedangkan inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 3,5 persen.

Dilihat dari inflasi komponen inti yang masih jauh di bawah 5 persen, artinya pengendalian harga cukup baik.

"Harga yang diatur pemerintah mencatatkan deflasi 0,35 persen. Sementara harga bergejolak mengalami inflasi 0,75 persen," kata Suryamin.

Sementara itu komponen energi pada Maret 2016 mencatatkan deflasi 0,73 persen. Sejak Januari hingga Maret 2016 komponen energi mencatatkan deflasi 3,72 persen.

BPS Data inflasi BPS 2014-2016
Berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi Maret 2016 yang cukup terkendali didukung deflasi pada kelompok.

Pertama, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mencatatkan deflasi sebesar 0,07 persen.

Kedua kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mencatatkan deflasi sebesar 0,22 persen.

Sementara kelompok bahan makanan masih mengalami inflasi sebesar 0,69 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (inflasi 0,36 persen); kelompok sandang (inflasi 0,55 persen), kelompok kesehatan (inflasi 0,3 persen); serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga (inflasi 0,03 persen).

Kompas TV Indonesia Alami Inflasi Sepanjang Januari 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com