KOMPAS.com - Bocoran pernyataan petinggi IMF yang menyarankan lembaga ini menarik bantuan dari skema bailout Yunani menciptakan kemarahan di Athena dan bisa menggagalkan perundingan utang yang sedang dilakukan.
Huffington Post secara eksklusif mendapatkan salinan surat pribadi Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras ke Managing Directir IMF Christine Lagarde. Surat ini meminta IMF menjelaskan komentar kontroversial tiga petinggi IMF yang bocor di Wikileaks.
Telekonferensi tiga pejabat tinggi IMF diselenggarakan pada 19 Maret 2016. Tiga pejabat IMF tersebut yakni Paul Thomsen, Direktur IMF Eropa, Delia Velculescu, kepala misi IMF di Yunani dan Iva Petrova, pejabat IMF.
Berdasarkan transkrip Wikileaks, Thomsen dan Velculescu mengatakan bahwa hanya dengan krisis baru akan mendorong Yunani dan Jerman untuk memenuhi kewajiban mereka dibawah persetujuan bailout.
Velculescu menyarankan, jika lebih banyak waktu dihabiskan untuk menunda persetujuan maka penundaan tersebut bisa jadi "bencana" yang memicu krisis baru.
Tsipras ingin tahu, apakah kata-kata Thomsen dan Velculescu yang berencana menekan Yunani merupakan pandangan yang merefleksikan IMF atau bukan. Jika iya, tentunya Tsipras menantang IMF untuk menunda kebijakannya dan kembali bernegosiasi.
"Menggunakan momen utang untuk menekan Yunani dan anggota lain benar-benar diluar batasan proses negosiasi yang kami pahami," kata Tsipras dalam suratnya.
Perdana Menteri ini juga mempertanyakan apakah Yunani bisa percaya dengan IMF dalam negosiasi utang, apakah IMF memiliki hal yang baik, bahkan saat Thomsen dan Velculescu menyarankan menunda memberikan bantuan ke Yunani untuk menciptakan utang baru.
Yunani sebelumnya sudah menuduh Thomsen menyabotase perundingan antara negara ini dengan IMF terkait proposal rencana pemangkasan dana pensiun dengan dampak fiskal yang ekuivalen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.