Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas Diharapkan Menguat Terimbas Sentimen "Risk Aversion"

Kompas.com - 06/04/2016, 10:25 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) pada Selasa(5/4) kemarin turun Rp 3.000 menjadi Rp 559.000 per gram.

Dengan adanya sentimen positif dari Risk Aversion, harga emas hari ini diprediksi akan menguat.

Berdasarkan riset yang dikutip dari Research and Analysis Team Monex Investindo Futures, memaparkan bahwa emas mengakhiri penurunan selama 2-sesi dengan investor yang memilih aset-aset aman ketika terjadi penurunan tajam valuasi saham-saham di Eropa.

Pesanan pabrik di Jerman secara tidak terduga turun pada bulan Maret dan harga minyak mencapai level terendah sejak tanggal 4 Maret.

Kenaikan valuasi emas ini membantu menghapuskan pelemahan selama 2-sesi beruntun yang telah membawa harga kembali ke level terendah sejak akhir bulan Februari. Namun penguatan terhambat pengaruh ketidakpastian akan arah kebijakan suku bunga AS.

Harga emas mengurangi keuntungannya setelah laporan industri menunjukkan sektor jasa perekonomian AS bertumbuh lebih cepat pada bulan Maret.

Selanjutnya, pasar berpotensi mendapatkan dampak dari laporan PMI sektor jasa China versi Caixin yang diprediksi akam sedikit lebih tinggi pada bulan Maret dibandingkan bulan sebelumnya.

Adapun harga emas pada perdagangan kemarin yang dikutip dari situs resmi logammulia.com yakni:

1 gram : Rp 559.000
2,5 gram : Rp 1.337.500
5 gram : Rp 2.650.000
10 gram : Rp 5.250.000
50 gram : Rp 26.050.000
250 gram : Rp 130.000.000
500 gram : Rp 259.800.000

Kompas TV Harga Emas Antam Anjlok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com