Tentukan Kebijakan Moneter, BI Pilih Berhati-hati

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama  2016, Bank Indonesia (BI) sudah melakukan pelonggaran kebijakan moneter, antara lain dengan menurunkan suku bunga acuan BI atau BI Rate sebanyak tiga kali. BI pun sudah dua kali menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah.

Lalu, apakah bank sentral kembali akan melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter?

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyebut, ke depan bank sentral akan berhati-hati dalam menentukan kebijakan moneternya. "BI dalam RDG (Rapat Dewan Gubernur) kemarin di bulanan bahwa kita apabila akan melakukan perubahan stance akan kita lakukan dengan sangat hati-hati. Kalimat itu kita ungkapkan bahwa kita akan melakukan dengan sangat hati-hati," kata Agus di Jakarta, Jumat (8/4/2016).

Kehati-hatian BI yang dimaksud Agus adalah kalaupun BI ingin mengubah stance kebijakan,  bank sentral akan melakukan kajian secara cermat. Hal ini berbeda dengan sebelumnya, ketika BI melihat ada peluang untuk melakukan pelonggaran moneter. "Kita harus perhatikan perkembangan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan dunia. Tapi, kalau sekarang statement kita, kita harus hati-hati," ungkap Agus.

Selain itu, Agus juga mengatakan, dalam RDG bulan lalu, bank sentral menyatakan akan memberikan perhatian kepada kerangka operasi monter dan bukan mengarah kepada kebijakan moneter. Dengan demikian, kebijakan yang diambil BI dapat tertransmisi dengan baik dan efektif.