WASHINGTON, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi global jadi 3,2 persen dari semula 3,4 persen di Januari.
Pertumbuhan ini lebih rendah ketimbang estimasi pertumbuhan di Juli dan Oktober tahun lalu.
Sementara untuk 2017, estimasi pertumbuhan ekonomi global mencapai 3,5 persen, atau turun 1 persen dibanding estimasi di Januari.
IMF memperingatkan adanya risiko dari isolasi politik akibat kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
IMF juga memperingatkan adanya risiko kesenjangan pertumbuhan ekonomi, akibat pemangkasan estimasi pertumbuhan global yang keempat kalinya dalam setahun.
Ketua Ekonom IMF Maurice Obstfeld mengatakan dalam konferensi pers tentang Perkiraan Ekonomi Dunia (WEO) di Kantor Pusat IMF di Washington, Amerika Serikat, Selasa pagi waktu setempat, bahwa penurunan prediksi itu merefleksikan kelesuan ekonomi di semua kelompok negara.
"Perlambatan tersebut terjadi akibat berlanjutnya tren yang telah kami kemukakan sebelumnya (WEO Januari 2016)," kata dia.
Obstfeld mengatakan tren tersebut terjadi sejak tahun lalu, yakni penjualan tiba-tiba aset berisiko, peningkatan kekhawatiran pasar, penurunan tajam harga minyak dan komoditas lain.
Berdasarkan perkiraan tersebut, IMF memprediksi pertumbuhan kelompok ekonomi maju turun antara 0,3-0,5 persen.
Rinciannya, Amerika Serikat sebesar 2,4 persen, kawasan Euro (Jerman, Prancis, Italia, Spanyol) 1,5 persen, Jepang 0,5 persen, dan negara maju lainnya di luar G7 (AS, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris) sebesar 2,1 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.