JAKARTA, KOMPAS.com - Survei perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa responden optimistis pertumbuhan kredit akan meningkat pada kuartal II-2016.
Adapun pertumbuhan kredit baru pada kuartal I 2016 masih melambat. "Perlambatan pertumbuhan kredit baru tersebut diperkirakan akibat belum tingginya kebutuhan pembiayaan korporasi pada awal tahun ," tulis BI dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Bank sentral menyebut, perlambatan tersebut terjadi seiring dengan kebijakan perbankan yang selektif dalam pemberian kredit untuk menekan kenaikan risiko kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL).
"Sejalan dengan perkiraan peningkatan pertumbuhan kredit baru pada kuartal II 2016, hasil Survei Perbankan juga mengindikasikan optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit keseluruhan tahun 2016," ujar bank sentral.
Hal itu tecermin dari perkiraan pertumbuhan kredit tahun 2016 sebesar 12,3 persen secara tahunan (yoy), lebih tinggi dari 12 persen (yoy) pada hasil survei kuartal sebelumnya.
"Peningkatan tersebut terutama didorong perkiraan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin membaik, penurunan suku bunga kredit, penurunan risiko penyaluran kredit, dan peningkatan kondisi likuiditas bank. Sementara itu, rata-rata suku bunga dana dan kredit sampai dengan akhir tahun 2016 diperkirakan berada dalam tren penurunan," jelas BI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.