Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reliance Manajer Investasi Luncurkan Produk Reksa Dana Saham Syariah

Kompas.com - 14/04/2016, 21:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Reliance Manajer Investasi (RMI) meluncurkan produk reksa dana terbaru Reliance Saham Syariah (RSS).

Ini adalah produk reksa dana saham berbasis syariah pertama yang dimiliki RMI. Produk ini telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Februari 2016, sesuai Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Nomor S-8/D.04/2016.

Direktur Utama RMI Retno Dewi Hendrastuti mengatakan, perseroan membidik investor yang mengutamakan prinsip-prinsip Syariah dalam berinvestasi dan memiliki tujuan investasi jangka panjang.

"Kami tidak hanya membidik investor ritel tetapi juga perusahaan asuransi berbasis syariah, dana pensiun, institusi, yayasan pendidikan Islam, rumah sakit Islam, komunitas muslim, hotel syariah dan yang potensinya sangat besar adalah dana haji," kata Retno dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (14/4/2016).

Retno menyampaikan, RMI akan mengelola dana dengan menempatkannya pada saham-saham syariah pilihan yang terdaftar pada Daftar Efek Syariah.  

Adapun alokasi penempatan dana kelolaan akan dipengaruhi oleh situasi ekonomi yang sedang terjadi.

Saat ini, RMI fokus berinvestasi pada saham sektor infrastruktur, yaitu sektor properti, pertambangan, perdagangan dan sektor industri barang konsumsi.

Setoran pembelian RSS untuk pertama kali sebesar Rp 100.000, sedangkan untuk pembelian unit reksa dana berikutnya minimal Rp 100.000.

Kompas TV Kapan Waktu Yang Tepat Berinvestasi Reksa Dana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com