NEW YORK, KOMPAS.com — Pendiri Microsoft dan orang terkaya di dunia, Bill Gates, terheran-heran dengan sedikitnya nama warga Amerika Serikat yang masuk ke dalam dokumen kontroversial "Panama Papers".
Pasalnya, data "Panama Papers" memuat kegiatan finansial politisi, pejabat, selebriti, hingga olahragawan seluruh dunia.
Sebanyak 11,5 juta dokumen internal dari biro hukum Mossack Fonseca di Panama tersebut mengindikasikan penghindaran pajak berbagai individu kaya di seluruh dunia.
Skandal ini pun disebut-sebut sebagai skandal keuangan terbesar di abad ini.
"Saya terkejut, hanya ada sedikit warga Amerika. Di mana pun Anda melaporkan pajak, Anda diminta menjelaskan rekening bank asing dan aset yang Anda miliki. Namun, tidak berarti semua orang menjawabnya dengan benar," ujar Gates dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi CNBC.
Berdasarkan laporan Forbes, data preliminer menunjukkan, lebih dari 200 orang yang beralamat di AS disebutkan di dokumen "Panama Papers".
International Consortium of Investigative Journalists menyatakan, ada lebih dari 214.000 entitas offshore disebutkan dalam data tersebut, terhubung dengan orang-orang di lebih dari 200 negara.
Skandal ini juga melibatkan beberapa kepala negara, seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Inggris David Cameron, dan Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson.
Akhirnya, Gunnlaugsson memutuskan untuk mundur dari jabatannya setelah namanya muncul dalam dokumen "Panama Papers".
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNBC, whistleblower UBS, Bradley Birkenfeld, menduga, peretasan dokumen "Panama Papers" merupakan ulah agen intelijen AS (CIA).
Ia yakin betul, CIA adalah biang keladi "Panama Papers". "Saya yakin, CIA ada di balik ini. Opini saya demikian," kata Birkenfeld, mantan bankir UBS dan salah satu whistleblower terbesar di sektor keuangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.