JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menetapkan BI 7-day Repo Rate sebagai suku bunga kebijakan yang baru untuk memperkuat transmisi moneter.
Bank sentral memandang, keputusan ini akan mampu mempercepat transmisi kebijakan moneter.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menjelaskan, perubahan suku bunga ini akan mempengaruhi suku bunga di pasar lain, termasuk suku bunga perbankan.
"Kalau diperhatikan, di periode 2008 sampai awal 2010 BI Rate itu bisa mempengaruhi suku bunga overnight perbankan dengan sangat efektif. Kalau BI Rate naik, suku bunga antar bank naik. Kalau BI Rate turun, suku bunga antar bank turun," kata Mirza di Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Namun, jelas Mirza, bank sentral melihat pada periode akhir 2010 sampai 2012 suku bunga overnight antar bank dan BI Rate mulai terpisah. Suku bunga overnight mengikuti suku bunga Deposit Facility Rate.
Adapun pada tahun 2010 sampai 2012, aliran masuk modal asing begitu deras dan menyebabkan perbedaan yang besar antara suku bunga BI Rate dengan perkembangan suku bunga pasar uang antar bank.
"Sedangkan tadi dikatakan best practice harusnya BI Rate dan overnight di bank harusnya dekat. Karena suku bunga policy rate harusnya bisa mempengaruhi suku bunga overnight, lalu mempengaruhi ke suku bunga yang lain di pasar dan bank," ungkap Mirza.
Mirza menjelaskan, suku bunga pasar uang antar bank belum berkembang sehingga belum terbentuk pula struktur suku bunga pasar uang antar bank khususnya tenor di atas 3 bulan hingga 12 bulan.
Dengan kondisi tersebut, transmisi kebijakan moneter menjadi kurang efektif dalam mempengaruhi suku bunga di pasar uang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.