JAKARTA, KOMPAS.com - Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk skala ritel oleh BRI saat ini telah dihentikan, karena alokasinya sudah habis.
KUR ritel BRI adalah kredit modal kerja kepada debitur yang memiliki usaha produktif dengan plafon Rp 25 juta hingga Rp 500 juta per debitur.
"Sudah lebih dari target. Di sini habis, Medan, Jogja juga habis," ujar Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga dalam siaran pers, Sabtu (16/4/2016).
Puspayoga mengatakan tingginya permintaan membuat anggaran KUR ritel lebih cepat terserap dari target yang ditentukan.
Kebutuhan akan permodalan melalui akses KUR ritel diakuinya meningkat luar biasa, mengingat banyak pelaku UKM yang naik kelas menjadi skala ritel.
"Kalau ini tidak diakomodir, menjadi kesulitan kita. BRI akan kesulitan mengalokasikan anggaran ke ritel," kata Puspayoga.
Kemenkop UKM pun mengajukan usulan penambahan anggaran KUR ritel sebesar Rp 7 triliun ke Komite Kebijakan. Usulan itu telah disampaikan sejak bulan Maret 2016 lalu.
Usulan tambahan Rp 7 triliun tersebut termasuk dari dana KUR Rp 100 trilun yang ditargetkan terealisasi tahun ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.