Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas 115 : Keberadaan Rumpon Harus Ditata

Kompas.com - 21/04/2016, 14:55 WIB
LONDON, KOMPAS.com - Paralel dengan upaya pemberantasan pencurian ikan (illegal fishing), Satgas 115 kini juga gencar menata keberadaan rumpon di laut.
 
"Yang kami awasi tidak hanya kapal, tapi juga rumpon," kata Kepala Pelaksana Harian Satgas 115 Laksamana Madya Arie Henrycus Sembiring Kamis (21/4/2016) di London, Inggris seperti dilaporkan Wartawan Kompas.com M Fajar Marta.
 
Satgas 115 merupakan satgas nasional lintas instansi yang dibentukPresiden Joko Widodo untuk memerangi penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur atau illegal, unreported, unregulated (IIU) fishing.
 
Dalam strukturnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Komandan Satgas, Wakasal sebagai Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) dan Kabakamla sebagai Wakil Kalakhar).
 
Menurut Arie, keberadaan rumpon yang tidak tertata sangat menganggu dan merugikan nelayan kecil.
 
Rumpon adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut, baik laut dangkal maupun laut dalam. 
 
Rumpon bertujuan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul di sekitar rumpon, sehingga ikan mudah untuk ditangkap.
 
Rumpon dalam bahasa kelautan adalah karang buatan yang dibuat oleh manusia dengan tujuan sebagai tempat berkumpul ikan. 
 
Nelayan kecil dirugikan
Arie menjelaskan, kebijakan moratorium kapal eks asing yang dikeluarkan Menteri Susi telah membuat beban eksploitasi laut menjadi berkurang.
 
Dampaknya, ikan dan biota laut memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang biak.
 
Karena melimpah, ikan pun kemudian bergerak ke pinggir sehingga nelayan-nelayan kecil yang hanya menggunakan perahu tanpa motor tidak perlu melaut hingga jauh ke tengah untuk mendapatkan ikan.
 
Nah, menurut Arie, keberadaan rumpon di tengah laut membuat ikan-ikan tidak bergerak ke pinggir. Itu terjadi karena dengan adanya rumpon, ikan sudah mendapatkan makanan dan sarang untuk berkembang biak.
 
Lagipula, kata Arie, pembuatan rumpon tersebut tidak berizin sehingga harus ditertibkan.
Dalam rangka itu, Satgas 115 akan menyisir perairan di utara dan selatan, tempat yang banyak ditanami rumpon.
 
Arie mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendata posisi-posisi rumpon yang ada di perairan Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com