Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Politik, Jumlah Pengangguran di Brasil Naik Jadi 10 Juta Orang

Kompas.com - 22/04/2016, 09:07 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

Sumber CNN Money

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com – Perekonomian Brasil carut marut gara-gara krisis politik. Krisis ini membuat agenda pemakzulan presiden Brasil semakin menguat.

Dari data pemerintah yang terbut Rabu (20/4/2016) lalu, antara Desember 2015-Februari 2016 jumlah pengangguran naik 10,2 persen.

Tingkat pengangguran itu sama dengan tingkat pengangguran di Amerika Serikat  (AS) saat "Resesi Besar" di 2009.

Tahun lalu, tingkat pengangguran Brasil berada di 7,4 persen, upah pekerja jatuhr 4 persen dan inflasi tetap tinggi.

Naikknya tingkat pengangguran ini terjadi hanya beberapa hari setelah Majelis Rendah Brasil mendakwa Presiden Dilma Rousseff  menyembunyikan defisit anggaran untuk memenangkan pemilihan kembali pada tahun 2014.

Jika senator Brasil memilih jalan pemakzulan pada Rouseff, maka kiprah Rouseff sebagai presiden akan berhenti di Mei.

Saat ini, 10 juta warga  Brasil menganggur. Angka itu naik 3 juta lebih dari tahun lalu. Data resmi menunjukkan perekonomian negara Brasil terus merosot ke dalam resesi.

Krisis ekonomi dan skandal korupsi besar-besaran menyebabkan protes-protes massa di kota-kota di seluruh Brasil. Padahal, 100 hari lagi ibukota Brasil Rio de Jainero akan menyambit Olimpiade Musim Panas.

Ekonomi Brazil susut 3,8 persen di tahun lalu , sementara bank sentral juga memperkirakan penurunan 3,5 persen. Saat ini, Brasil yang merupakan negara terbesar di Amerika Latin telah lumpuh oleh skandal korupsi besar-besaran di BUMN minyak Petrobras dan krisis politik yang melanda.

Politisi, kontraktor dan eksekutif perusahan ikut terlibat dalam skandal ini. Sejak 2014, jaksa Brasil telah menangkap puluhan orang terkait suap.  Bahkan di Maret lalu, mantan presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva ditangkap dengan tuduhan pencucian uang.

Kompas TV Kasus Korupsi Kembali Seret Pejabat



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com