Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolonglah Mereka dan Terima Akibatnya....

Kompas.com - 25/04/2016, 07:00 WIB

                                         Oleh Jazak YA
                                           @jazakYA

 

KOMPAS.com - "Kamu sungguh terlalu! Jangan seperti ini dong! Telah membohongi kami selaku pelanggan setia. Saya tahu kamu butuh keuntungan. Tapi tidak seharusnya dengan cara menipu kami..."

"Teganya kamu tidak memberi tahu apa yang terjadi dengan donat yang kamu jual ini!"

"Lho, maksud ibu apa? Saya tidak mengerti dengan yang ibu sampaikan, apa salah kami? Mengapa hari ini ibu marah dan komplain dengan donat yang kami jual?"

"Ah! Kamu dasar penjual Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu, ini kan sudah tersebar luas di media sosial dan juga melalui email bahwa franchise donat yang kamu jual ini ternyata banyak mengandung pengawet yang berbahaya bagi anak-anak saya! Memang kamu tidak pernah update Facebook dan Twitter apa?"

"Dengar ya, mulai sekarang saya kapok beli donat merek ini. Mulai saat ini juga, akan saya anjurkan saudara, teman dan tetangga saya semuanya untuk tidak membeli donat yang penuh dengan zat kimia berbahaya ini, mengapa tidak sekalian kamu campur dengan plastik saja supaya lebih awet lagi, dasar...!"

"Terus terang pak Jay, saya sangat shock saat itu, mendapati pelanggan setia kami murka dan berkeluh kesah atas kualitas donat franchise kami yang terkenal.Begitulah pak Jay sharing yang dapat saya sampaikan di Training ini semoga pak Jay bisa  bantu dengan Teknik Handling Complaint Skill yang akan diajarkan..."

Apa yang disampaikan oleh salah satu peserta training di atas, kiranya adalah sesuatu yang jamak terjadi. Kami sebut keluhan atau komplain itu sebagai keluhan yang bersifat rasional.

Dikatakan rasional, karena memang keluhan tersebut sangat logis, masuk akal dan berkaitan erat dengan produk atau jasa yang kita jual.

Dalam konteks kisah nyata di atas, pelanggan menyampaikan keberatan akibat mendapatkan berita dari media online dan media sosial yang belum tentu benar, serta dari sumber yang kurang jelas, sering disebut sebagai hoax.

Sehingga, sungguh rasional konsumen kecewa. Karena dengan adanya berita bohong yang belum tentu benar, mereka merasa kualitas produk atau jasa yang mereka beli tidak sesuai dengan yang dijanjikan atau yang selama ini diklaim melalui iklan.

Hal ini diperparah dengan konsumen yang tidak sadar bahwa informasi yang mereka terima adalah hoax. Kondisi tersebut jelas membuat pelanggan menjadi golongan orang yang ada dalam kesesatan yang nyata, dan tanpa sadar mereka juga akhirnya menyesatkan pelanggan lainnya.

Kabar baiknya adalah, keluhan yang bersifat rasional ini sangat mudah diatasi. Berbeda dengan keluhan yang bersifat emosional yang memerlukan waktu cukup lama untuk mengatasinya.

Jadi, agar pelanggan anda tidak tersesat dan menyesatkan, maka kami desain Siasat Anti Sesat, untuk menolong mereka. Dengan kata lain, ini adalah siasat untuk mengatasi keluhan pelanggan yang bersifat rasional. Kami sebut dengan Siasat HELP.

Siasat HELP, sebagaimana arti sederhana adalah Menolong, dalam hal ini kita menolong pelanggan yang tersesat agar kembali ke jalan yang lurus.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com