JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan pantauan PT daewoo Securities Indonesia, pada perdagangan saham akhir pekan lalu (22/4/2016) tercipta rekor baru di 2016.
Rekor ini terbentuk pada level 4,917.59, diwarnai oleh aksi profit taking pada sejumlah saham unggulan dalam sektor pertambangan.
Saham pertambangan sendiri ditutup turun 1,03 persen, dipicu aksi ambil untung [ada saham PTBA, ITMG, INCO, dan MEDC.
Selain itu, juga terjadi melorotnya indeks sektor aneka industri sebesar 1,95 persen akibat tekanan pelemahan ASII yang terpuruk 2,33 persen di akhir sesi perdagangan Jumat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencoba bertahan pada area 4.900 dengan ditutup menguat 0,23 persen di level 4.914,74.
Penguatan IHSG didorong oleh penguatan harga HMSP, TLKM, UNVR, BBCA, BBRI serta 148 saham yang juga membukukan keuntungan.
Tercatat nominal sebesar Rp 5,37 triliun dari hasil perpindahan 49,05 miliar saham, dimana investor asing membukukan total pembelian mencapai Rp 339,58 miliar diseluruh papan perdagangan.
Analisis teknikal Daewoo Securities memperlihatkan, indeks diperdagangkan pada titik 97.57 overbought stochastic dengan limitasi ruang penguatannya.
Dengan demikian, pada awal pekan ini IHSG diperkirakan akan mengawali perdagangan dengan kecenderungan pergerakan mix-negatif.
"IHSG akan diperdagangkan dalam rentang 4.850-4.820. Waspadai potensi koreksi pada saham perbankan yang sebelumnya tertunda yakni saham BBRI, BMRI, dan BBNI," tulis Daewoo Securities kepada Kompas.com.