Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Sawit Masih Dalam Tren Melejit

Kompas.com - 26/04/2016, 10:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) terkoreksi, sejalan penurunan harga minyak kedelai. Namun analis menilai, koreksi harga minyak sawit hanya sementara karena sudah naik cukup signifikan.

Mengutip Bloomberg, Senin (25/4/2016), harga CPO kontrak pengiriman Juli 2016 di Malaysia Derivative Exchange melemah 0,63 persen ke level 2.673 ringgit Malaysia atau setara 684,7 dollar AS per metrik ton dibandingkan sehari sebelumnya.

Sepekan terakhir, harga CPO menguat 0,2 persen. Harga CPO telah melemah selama dua hari berturut-turut.

Wahyu Tri Wibowo, analis PT Central Capital Futures, mengatakan, koreksi harga CPO wajar terjadi setelah empat sesi sebelumnya terus menguat. "Penurunan CPO terkena dampak melemahnya harga minyak kedelai," ujar Wahyu.

Wahyu melihat, prospek CPO dalam jangka panjang masih tetap positif dengan harapan permintaan akan stabil atau bahkan lebih baik dari tahun lalu.

Data Intertek Testing Service menunjukkan, ekspor CPO Malaysia periode 1 - 25 April 2016 tumbuh 0,4 persen menjadi 889.944 ton dibanding periode yang sama bulan sebelumnya.

Harapan kenaikan permintaan juga berasal dari program biodiesel pemerintah Indonesia.

Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, kebutuhan CPO untuk biodiesel dalam negeri pada periode Mei hingga Oktober 2016 masih di atas 1 juta kiloliter. "Artinya penyerapan CPO untuk energi terbarukan masih cukup tinggi," kata Deddy.

Analis menilai, angka pasokan dan permintaan cenderung terjaga tahun ini. Di tengah harapan naiknya permintaan, produksi terancam oleh El Nino.

Religare Capital Market memperkirakan, ancaman El Nino dapat menurunkan produksi CPO Malaysia menjadi 1,22 juta ton di bulan Maret atau turun dari periode sama tahun lalu sebesar 1,5 juta ton.

Prediksi Religare, harga rata-rata CPO tahun ini mencapai 750 dollar AS per metrik ton dan 850 dollar AS per metrik ton di tahun 2017.

Moratorium sawit

Langkah Pemerintah Indonesia melarang pembukaan lahan baru untuk penanaman sawit berpeluang mengurangi pasokan, sehingga mendukung kenaikan harga CPO.

Presiden Joko Widodo meminta perusahaan sawit meningkatkan hasil produksi dari tanaman yang sudah ada, bukan membuka hutan dan menambah area tanam. Salah satu tujuannya untuk mengurangi kebakaran hutan.

Sementara itu Deddy mengatakan, moratorium pembukaan lahan kelapa sawit oleh pemerintah Indonesia justru membuat investor cenderung berhati-hati dalam melakukan aksi beli. Indonesia memproduksi 32,5 juta ton CPO di tahun 2015.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com