Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih BRI Kuartal I 2016 Naik 0,64 Persen

Kompas.com - 29/04/2016, 14:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 6,14 triliun. Pencapaian tersebut hanya naik tipis 0,64 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,10 triliun.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, kenaikan laba yang tipis karena perseroan ingin menjaga rasio cadangan.

Sehingga, rasio cadangan pada kuartal I 2016 sebesar 150 persen, atau lebih besar dari rasio cadangan tahun lalu 145 persen.

"Laba kami bukan flat, tapi tumbuh, meskipun pertumbuhannya hanya sedikit," ujar Asmawi di Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Raihan laba tersebut berasal dari meningkatnya total income atau total pendapatan perseroan yang tumbuh sebesar 11,46 persen menjadi Rp 25,75 triliun.

Interest income atau pendapatan bunga juga mengalami peningkatan dari Rp 20,08 triliun menjadi Rp 21,84 triliun di kuartal I 2016.

Sedangkan sumber pendapatan lain berasal dari pendapatan non bunga yang mencapai Rp 3,91 triliun atau tumbuh 29,55 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk kredit, BRI mencatatkan kenaikan sebesar 18,65 persen menjadi Rp 561,11 triliun pada kuartal I 2016.

"Kenaikan kredit disumbang dari kredit mikro khususnya kredit usaha rakyat (KUR) yang sudah tersalur sebesar Rp 24 triliun," imbuh Asmawi.

Perolehan dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan sebesar 7,49 persen menjadi Rp 631,78 triliun.

BRI juga mencatatkan kenaikan aset 6,52 persen menjadi Rp 832 triliun pada akhir kuartal I 2016 dengan CAR yang terjaga di level 19,49 persen.

Kompas TV 4 Bank BUMN Kompak Garap E-Toll

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com