Akademisi dan praktisi bisnis yang juga guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sejumlah buku telah dituliskannya antara lain Sembilan Fenomena Bisnis (1997), Change! (2005), Recode Your Change DNA (2007), Disruptions, Tommorow Is Today, Self Disruption dan The Great Shifting. Atas buku-buku yang ditulisnya, Rhenald Kasali mendapat penghargaan Writer of The Year 2018 dari Ikapi
KOMPAS.com — Tulisan ini merupakan lanjutan kolom kemarin: Semoga kita sepakat bahwa budaya sharing itu bagus, dan itulah yang dari dulu selalu diajarkan para orangtua kita.
(Baca: Ini Beda antara "Sharing" dan "Sharing Economy")
Sharing selalu dikontraskan dengan owning. Maka dari itu, sharing economy dalam hal tertentu bisa memberi ruang lebih bagi hadirnya kewirausahaan baru, ketimbang owning economy.
Keduanya bisa hidup berdampingan, tetapi butuh regulasi yang lebih humanis dan menghormati keberadaan keduanya.
Masalahnya juga ada: kalau dilengkapi dengan teknologi, ia punya efek merombak persaingan, apalagi kalau perekonomian masih kurang efisien dan terlalu banyak pungutan yang mendistorsi.
Rakyat (khususnya kaum muda) yang berkolaborasi akan punya cara sendiri membangun kemandiriannya. Baiknya kita periksa kembali ideologi kita berbangsa.
Jadi, sharing adalah kerja sama, gotong royong. Dalam perekonomian, dasar gotong royongnya tampak dalam sharing resources. Namanya juga perekonomian, harus ada value creation, yaitu benefit yang bisa di-share, yaitu kesejahteraan.
Anda boleh kasih nama apa saja: spiritual, emosional, material, atau monetary benefit.
Benefit itu adalah insentif yang memotivasi manusia, bukan? It's a basic fundamental of human behavior.
Lantas mengapa sekarang tiba-tiba banyak kaum muda yang terlibat dalam sharing economy dan berhasil mengubah dunia? Mengapa ia bisa membuat para "incumbent" atau "petahana" (pelaku bisnis konvensional) jungkir balik? Ini jawabannya: five in one strategy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.