Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Pasar Berkiblat Hanya Pada Pembangunan Fisik

Kompas.com - 08/05/2016, 22:31 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang pasar yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengingatkan pemerintah bahwa revitalisasi pasar tidak sebatas pembangunan fisik semata.

Sebab, ada juga bagian lain yang juga memerlukan perhatian pemerintah. "Revitalisasi yang hanya berkiblat pada pembangunan fisik saja adalah revitalisasi yang salah kaprah," ujar Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri kepada Kompas.com, Jakarta, Minggu (8/5/2016).

Ia menuturkan, bagian lain yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah menejemen pengeloaan pasar. Selama ini pengelolaan pasar tradisional dinilai masih ala kadarnya.

Menurut Abdullah, pembangunan fisik saja tidak cukup untuk melakukan revitalisasi pasar tradisonal. Sebab, kunci pengelolaan pasar justru terletak pada sumberdaya manusia yang ada di dalamnya.

"Bangunan fisik yang megah sekaipun tidak akan berpengaruh signifikan pada peningkatan dan perbaikan pasar tradisional apabila tata kelolanya masih seperti hari ini," kata abdullah.

"Anggaran yang begitu besar hingga triliunan Rupiah hanya akan mubazir bila revitalisasi pasar masih saja berkiblat pada fisik dan mengabaikan hal-hal non fisik," lanjut dia.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan bahwa revitalisasi pasar rakyat tahun 2015 mencapai 1.002 pasar atau sebesar 98,52 persen dari target 1.017 pasar.

Pembangunan pasar tersebut menggunakan dana Tugas Pembantuan (TP) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui Kemendag 952 unit, dan melalui Kemenkop & UKM 65 unit.

IKAPPI sendiri mengaku mendukung langkah Kementerian Perdagangan memperbaiki pasar-pasar tradisional yang kondisi bangunannya sudah tidak memadai. Hanya saja, ada sejumlah hal yang dicatat asosiasi para pedagang pasar tersebut.

Di antaranya perlunya keterlibatan pedagang dalam revitalisasi pasar, perlunya pengawasan anggran revitalisasi pasar, dan perlunya revitalisasi pasar yang menyentuh perbaikan manajemen pengelolaan pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com