Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Ingatkan Lagi Penangkapan Ikan Terlarang untuk Asing

Kompas.com - 10/05/2016, 15:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali menegaskan  bahwa hanya nelayan atau perusahaan Indonesia saja yang boleh berinvestasi di perikanan tangkap.

“Beberapa info di media menyebutkan bahwa China boleh melakukan investasi penangkapan ikan. Itu tidak benar,” kata Susi dalam sambutan penandatanganan MoU dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Selasa (10/5/2016).

“Mungkin beberapa menteri lain lupa, bahwa kita telah setuju untuk memasukkan penangkapan ikan itu ke negative list investasi,” katanya lagi.

Susi bahkan mengatakan, dirinya memilih mundur apabila kapal-kapal asing kembali bisa beroperasi.

Menurut Susi, anggaran Rp 10 triliun yang dikucurkan APBN ke nelayan tidak akan ada artinya jika kapal-kapal asing bisa kembali menangkap ikan di perairan Indonesia.

Ngasih perahu, ngasih jaring, (tapi) ikannya enggak ada. Ya untuk apa?” kata Susi.

Apalagi, sambungnya, cara-cara penangkapan ikan kapal-kapal besar asing itu tidak ramah lingkungan.

“Jadi, keberlanjutan sangat penting. Tanpa itu, kesejahteraan tidak ada,” imbuh dia.

Susi berharap pemerintah tidak kembali pada cara-cara lama dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan.

Menurut dia, sejak pembenahan dilakukan KKP, perekonomian sektor perikanan bisa tumbuh signifikan di tengah perlambatan pertumbuhan sektor lainnya.

“Pada awal dimulainya pemerintahan ini, pertumbuhan sektor perikanan tidak pernah lebih dari tujuh persen. Pada kuartal-III 2015 pertumbuhannya naik jadi 8,37 persen,” kata Susi.

Tidak hanya sektornya saja yang tumbuh, daya beli pelakunya juga meningkat.

Nilai Tukar Petani (NTP) nelayan yang pada awal pemerintahan hanya 102, naik menjadi 110 dalam satu setengah tahun terakhir.

Susi bilang, dilarangnya kapal-kapal asing beroperasi di Indonesia juga telah menyelamatkan banyak keuangan negara.

Dia mengatakan, berdasarkan laporan dari Menteri ESDM Sudirman Said, solar yang berhasil dihemat sampai 37 persen atau setara Rp 80 triliun.

“Saya memohon kepada semua yang hadir di sini untuk bisa mengadvokasi dan memastikan apa yang sudah bisa kita raih ini. Memasukkan perikanan tangkap di DNI, bisa dipertahankan. Karena kalau kita tidak pertahankan ini, pertumbuhan yang baru saja kita raih pun akan turun ke bawah,” pungkas Susi.

Kompas TV Menteri Susi: Nama Saya Identik dengan Penenggelaman Kapal- Satu Meja

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com