Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Kapasitas Produksi Es Krim dan Pengemasan, Unilever Siapkan Rp 1,4 Triliun

Kompas.com - 10/05/2016, 21:23 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Unilever Indonesia Tbk menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 1,4 triliun sepanjang tahun 2016.

Belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha di sejumlah pabrik yang dimilikinya.

Dari total belanja modal yang telah dianggarkan emiten dengan kode saham UNVR ini, hingga kuartal I tahun 2016 sudah sekitar Rp 400 miliar yang telah digunakan Perseroan.

"Untuk kuartal I-2016 sudah terserap Rp 400 miliar," ujar Governance and Corpotare Affairs Director & Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Sancoyo mengatakan, serapan belanja modal di kuartal I lebih banyak digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi. "Penambahan kabinet untuk produksi ice cream dan tambah line untuk pabrik pengemasan," tutur Sancoyo.

Adapun sumber dana untuk belanja modal berasal dari kas internal dan sebagian dari pinjaman perbankan. "Dari kas internal, nanti akan disesuaikan dari pinjaman perbankan," imbuhnya.

Selain itu, Perseroan juga berencana meningkatkan porsi investasinya dalam kurun waktu lima tahun ke depan dengan nilai mencapai 500 juta dollar AS atau setara dengan Rp 6,5 triliun.

"Kami ada rencana tambah investasi 500 juta dollar AS sampai 2020. Bahkan bisa lebih dari itu," pungkasnya.

Penambahan porsi investasi tersebut rencananya akan digunakan dalam berbagai bentuk pengembangan usaha seperti penambahan kapasitas produksi hingga penambahan jenis produk baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com