Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Daerah Pun Tergiur "Cicipi" Gurihnya Bisnis Uang Elektronik

Kompas.com - 11/05/2016, 09:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bisnis uang elektronik (e-money) tak cuma milik bank besar. Sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) tidak mau kalah dengan bank kakap yang telah lama bermain di bisnis kartu prabayar (prepaid).

Berdasarkan data Asosiasi Bank Daerah (Asbanda), tercatat sudah ada enam BPD yang masuk bisnis uang elektronik. Sebagian besar dari bank daerah tersebut menggarap e-money hasil tebengan alias co-branding dengan bank besar.

Ketua Asbanda Kresno Sediarsi menyatakan, enam bank daerah tersebut yakni Bank Sumsel Babel, BPD DIY, Bank Kalbar, Bank Jatim, Bank Jateng, dan Bank DKI. Pemain paling buncit di bisnis e-money adalah Bank Sumsel Babel. Bank Sumsel Babel bersiap meluncurkan kartu prepaid dalam waktu dekat.

Menurut Direktur Utama Sumsel Babel Muhammad Adil, saat ini pihaknya sedang menunggu audit sistem oleh Bank Indonesia (BI). “Secara teknis sudah siap, sudah uji coba. Nanti akhir semester I-2016 akan beredar luas,” ujar Muhammad Adil, Senin (9/5/2016).

Adil mengatakan, Bank Sumsel Babel membidik beberapa fasilitas publik, seperti Trans Musi untuk penggunaan kartu BSB Card. Sampai akhir tahun, Bank Sumsel Babel menargetkan kartu BSB Card tercetak 3.000 kartu.

Sejumlah bank daerah yang sudah lebih dahulu mencicipi bisnis e-money juga memasang target tinggi. Kresno yang juga merupakan Direktur Utama Bank DKI mengatakan, Bank DKI menargetkan jumlah kartu beredar JakCard sebanyak sembilan juta atau setara dengan jumlah penduduk DKI Jakarta.

“Ke depannya Bank DKI akan banyak melakukan kerja sama dengan merchant agar kartu JakCard bisa dipergunakan ke beberapa tiket masuk, seperti museum dan fasilitas olahraga,” jelas Kresno.

Saat ini, tambah Kresno, sebagian besar transaksi Jakcard berasal dari sektor transportasi, khususnya bus transjakarta. Bank DKI berkontribusi sebesar 10 persen dari total transaksi elektronik di bus transjakarta.

Sebagai informasi, sampai Maret 2016, tercatat jumlah kartu JakCard sebanyak 575.489 kartu dengan nilai transaksi per bulan mencapai Rp 1,03 miliar.

Ada pula Bank Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menebeng jaringan kartu e-money Flazz Bank Central Asia (BCA). Bank daerah asal Yogyakarta ini berharap kartu e-money miliknya bertambah mencapai 50.000 karti sampai akhir tahun ini.

“Diharapkan sampai akhir tahun ada Rp 50 miliar dana yang bisa mengendap karena ada layanan e-money," ujar Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan.

Selain bekerja sama dengan BCA, Bank DIY gencar berpromosi di sejumlah fasilitas publik, seperti kampus dan transportasi umum. Saat ini, penggunaan Flazz BPD DIY didominasi oleh transaksi belanja di jaringan pertokoan ritel, seperti Indomaret dan Alfamart. (Galvan Yudistira)

Kompas TV Jokowi: BPD Seharusnya Bangun SInergi "Holding"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN


Terkini Lainnya

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com